BKKBN Kalsel

Harganas XXVI, Rizal Damanik: Gelorakan Kembali Tradisi Makan Bersama Keluarga

apahabar.com, BANJARBARU – Dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke- XXVI 2019 dilaksanakan seminar nasional Puslitbang…

Featured-Image
Kegiatan Seminar Nasional Puslitbang Kependudukan dengan tema ” Kalau Terencana, Semua Lebih Mudah” dalam rangkaian Harganas XXVI Tahun 2019 di Dafam Q Mall, Banjarbaru . Foto – apahabar.com/Nurul Mufida

bakabar.com, BANJARBARU - Dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke- XXVI 2019 dilaksanakan seminar nasional Puslitbang Kependudukan dengan tema “Kalau Terencana, Semua Lebih Mudah” yang lebih memfokuskan tentang pemuda.

“Seminar hari ini terfokus kepada pemuda yang mana proporsi generasi muda Indonesia mendominasi,” ujar Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Rizal Damanik kepadabakabar.comdi Dafam Q Mall, Banjarbaru, (4/7/2019).

Ia mengatakan angkatan kerja yang ada saat ini sebesar 60 juta yang mana 30% adalah remaja atau pemuda.

“Dalam demokrasi ini pemuda berpeluang dan strategis untuk membangun negara, jika kita tidak dapat mengembangkan pemuda pemudi ini, masa depan negara kita akan lebih berat lagi,” lanjut Rizal.

Menurutnya pemuda yang ada saat ini, 10 sampai 20 tahun ke depan akan menjadi pemimpin bangsa. Di mana di Indonesia angkatan kerja ini di dominasi oleh Pemuda oleh karena itu, pemuda harus diolah dengan baik agar berkualitas dalam arti yang menyeluruh dan memiliki tumbuh kembang yang optimal, bagaimana dapat memiliki tumbuh kembang yang optimal ini salah satunya adalah kebutuhan gizi yang terpenuhi.

"Saya tekankan ini karena pemerintah tahun 2018 telah mengidentifikasi ada 1000 kabupaten/kota yang termasuk kategori kekurangan gizi” ujarnya.

Ia menyayangkan di Indonesia yang merupakan negara kaya akan sumberdaya alamnya tetapi masih banyak yang mengalami kekurangan gizi oleh karena itu pentingnya seminar pada hari ini dikaitkan dengan isu pemuda tadi khususnya kembali ke meja makan.

"Di meja makan dahulu semua dapat dibicarakan ayah dengan anak, ibu dengan anak dan seterusnya" tambahnya.

Menurutnya tradisi makan bersama ini sudah berkurang diberbagai tempat Indonesia ini.

Ia mengharapkan tradisi itu dapat digelorakan di Kalimantan Selatan karena jumlah penduduk tidak sebanyak di Jakarta atau pulau Jawa yang mana jalanan padat sehingga memerlukan berangkat lebih awal atau pagi yang mengakibatkan tidak dapat makan bersama.

Baca Juga: Pameran dan Gelanggang Dagang Harganas Resmi Dibuka

Baca Juga:Harganas XXVI, Penting Bangun Keluarga melalui Pola Asuh yang Baik

Reporter: Nurul Mufida
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner