Tak Berkategori

Harga Mulai Merangkak Naik, Petani di Tabalong Semringah

apahabar.com, TANJUNG – Para petani karet di Kabupaten Tabalong mulai semringah. Hal itu disebabkan harga karet…

Featured-Image
Ilustrasi petani karet. Foto-Berita Satu

bakabar.com, TANJUNG – Para petani karet di Kabupaten Tabalong mulai semringah. Hal itu disebabkan harga karet lump yang merangkak naik dalam dua minggu terakhir.

Fendi, seorang petani karet asal Desa Wayau, Kecamatan Tanjung, mengaku senang dengan kenaikan harga karet ini.

“Sebelumnya harga karet lump hanya berkisar di harga Rp 7.000 perkilogramnya, Alhamdulillah, dua minggu ini sudah tembus di harga Rp 8.300 per kilogram,” jelasnya.

Sayangnya, karena hujan sering mengguyur kawasan itu, warga tidak bisa setiap hari menyadap karet.

“Walaupun harga karet naik tetapi hujan sering turun, sehingga tidak bisa menyadap. Jadi pendapatan masih seperti sebelumnya,” kata Fendi, Kamis (15/10).

Sementara itu, kenaikan harga karet lump juga terjadi di wilayah Kecamatan Muara Uya. Seperti halnya di Desa Kupang Nunding.

Kepala Desa Kupang Nunding, Rusdi, mengungkapkan sebelumnya harga berkisar Rp 7.300. Kini harganya naik menjadi Rp 8.000 per kilogram.

Kemudian, harga karet kembali naik lagi ke angka Rp 8.200 dan tertinggi minggu ini Rp 8.400 per kilogram.

” Alhamdulillah harga karet terus merangkak naik. Kami berharap akan terus naik, sehingga warga bisa bernapas lega di masa pandemi Covid-19 ini,” kata Rusdi.

Terpisah, Ardiansyah, salah seorang pembeli karet petani membenarkan terjadi kenaikan harga di pasaran.

Dua minggu lalu dia membeli karet lump petani seharga Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per kilogram. Namun,minggu ini sudah menyentuh Rp 8.200 sampai Rp 8.300.

” Meski naik, tapi produksi karetnya tidak terlalu meningkat. Ini karena warga tidak bisa menyadap setiap hari karena sudah memasuki musim hujan,” jelasnya, Rabu (15/10).



Komentar
Banner
Banner