bakabar.com, JAKARTA-Harga minyak dunia mengalami penurunan pada perdagangan hari Rabu (7/12/2022) waktu setempat, atau Kamis pagi (8/12/2022) waktu Indonesia.
Seperti dilansir kompas.com harga minyak mentah Brent turun 2,8 persen menjadi 77,17 dollar AS per barrel, dan West Texas Intermediate (WTI) melemah 2,4 persen menjadi 72,01 dollar AS per barrel.
Penurunan harga minyak hingga menyentuh titik terendah tahun ini disebabkan disebabkan karena adanya kekhawatiran pada pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah karena tingginya biaya energi. Selain tu juga diakibatkan oleh melimpahnya stok bahan bakar AS yang lebih besar dari perkiraan.
Baca Juga: BREAKING! Harga Baru BBM Pertamina per 1 Desember
Administrasi Informasi Energi mencatat, Stok minyak sulingan Amerika Serikat membukukan peningkatan 6,2 juta barel, menurut Administrasi Informasi Energi, jauh melebihi perkiraan kenaikan 2,2 juta barel. Persediaan bensin naik 5,3 juta barel dari ekspektasi kenaikan 2,7 juta barel.
Komoditas yang paling aktif diperdagangkan di dunia melonjak menjadi hampir $140 per barel pada bulan Maret, mendekati rekor sepanjang masa, menyusul "operasi khusus" Moskow di Ukraina yang membuat Negara Eropa menjatuhkan berbagai sanksi kepada Vladimir Putin.
Baca Juga: Mengenal Warna Jenis BBM Pertamina, Produk Minyak Merah Termahal
Penurunan baru-baru ini bertentangan dengan apa yang seharusnya menjadi fundamental yang mendukung harga. Tiongkok, importir minyak mentah terbesar dunia, mengumumkan perubahan paling besar sejak pandemi dimulai.
Impor minyak mentah negara raksasa ekonomi duni itu pada November naik 12 persen dari tahun sebelumnya ke level tertinggi dalam 10 bulan, data menunjukkan. Negara-negara G7 memulai implementasi pembatasan harga untuk membatasi ekspor Rusia yang dapat menyebabkan negara tersebut mengurangi produksi di tahun mendatang.
Sementara itu, setidaknya 20 kapal tanker minyak yang mengantri dari Turki mengalami keterlambatan untuk menyeberang dari pelabuhan Laut Hitam Rusia ke Mediterania karena adanya implementasi aturan asuransi, ditambahkan penerapan batas harga minyak Rusia oleh negara G7.
Baca Juga: Tak Cuma Pertamina, Shell Pun Ikut Naikkan Harga BBM
Harian Vedomosti Rusia melaporkan, saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan opsi larangan penjualan minyak ke beberapa negara untuk melawan batasan harga yang diberlakukan oleh Barat.
“Masih banyak ketidakpastian di pasar hari ini. Tapi, produksi minyak mentah di Rusia mungkin tidak turun sebanyak yang diperkirakan sebelumnya,” kata Claudio Galimberti, Wakil Presiden Senior di Rystad Energy.
“Peringatan dari bank-bank besar AS tentang kemungkinan resesi tahun depan masih membebani pasar. Posisi beli dana spekulatif bersih sekarang berada di level terendah dalam enam tahun,” kata Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.