bakabar.com, JAKARTA - Harga emas kian anjlok. Dipicu penguatan dolar AS. Analis Komoditas, Wahyu Laksono menyoroti situasi itu.
Ia punya memprediksi. Apabila dolar AS pekan ini ditutup di bawah USD1909,70, harga emas bisa menurun lebih tajam.
"Turunnya bisa menyentuh USD1.880-1.863 per troy ons," terangnya kepada bakabar.com, Selasa (15/8).
Baca Juga: Harga Emas Turun Lagi! Mantap Amerika
Penurunan ini bisa menjadi kabar baik untuk ekonomi global. Pasalnya, harga emas yang turun dapat menjadi indikator bahwa krisis ekonomi masih jauh. Termasuk juga di AS.
"Emas sebagai safe haven naik saat krisis, jika turun pertanda menjauhnya krisis," ungkapnya.
Baca Juga: Harga Emas Makin Anjlok karena Ulah Amerika
Biar tahu saja. Ekonomi AS sejauh ini masih cukup kuat. Hal itu dilihat dari angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang memuaskan.
Walaupun, jika kebijakan hawkish, The Fed, kurang mendukung bagi pasar. Berisko untuk aset, dalam hal ini adalah bursa saham. Namun sementara ini, Wallstreet masih cukup menguat.