bakabar.com, BANYUWANGI - Harga sejumlah komoditas pangan cenderung stabil di Kabupaten Banyuwangi. Namun tidak bagi komoditas cabai rawit yang belakangan terus mengalami penurunan di level petani.
Saat ini, harga cabai di petani hanya kisaran Rp 15.000 hingga Rp 17.000/kg. Hal tersebut membuat para petani semakin was-was. Pasalnya, dengan harga itu penghasilan yang dikantongi sangat terbatas dengan biaya perawatan sebanyak 8.000 pohon.
Salah satu petani cabai, Candra Mibaskoro (45) menjelaskan sejak awal bulan April lalu harga cabai rawit terus merosot.
"Hari ini harga cabai tinggal Rp 15.000 sampai Rp 17.000 per kilogramnya," kata Candra kepada bakabar.com, Minggu (9/4).
Baca Juga: Inspeksi Mendadak Jelang Lebaran, Bupati Banyuwangi Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil
Candra belum mengetahui pasti penyebab turunnya harga cabai di Banyuwangi. Ia menyebut harga normal cabai rawit yang biasa dijual ke pedagang sebesar Rp 30.000 sampai Rp 35.000 per kilogram.
"Ya takut Mas, soalnya biaya perawatan lumayan cukup tinggi. Jika harga terus seperti ini dapat dipastikan saya merugi," jelasnya.
"Apalagi menjelang hari raya kebutuhan juga sangat tinggi," imbuhnya.
Baca Juga: Sumringah, Petani Buah Naga Banyuwangi Ketiban Berkah di Bulan Ramadan
Sementara itu, meski harga tak sesuai harapan, para petani cabai, khususnya Candra tetap terus merawat tanaman cabainya agar tanaman tumbuh normal dan menghasilkan cabai lebih banyak dari hari sebelumnya.
"Ya gimana ya. Tidak banyak pilihan kecuali merawat dengan maksimal," cetusnya
Para petani berharap, harga cabai bisa kembali normal di angka Rp 35.000/kg agar petani bisa memiliki hasil lebih untuk merawat tanamannya lebih maksimal.
"Agar semua pihak bisa khususnya Dinas Pertanian lebih peduli terhadap nasib petani cabai," pungkasnya.