bakabar.com, MAGELANG - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Kedu memastikan stok pasokan beras aman. Sekalipun harga masih tinggi.
"Pengaruhnya kenaikan beras ini karena musim. Jadi solusi pengendalian yang bisa kami lakukan dengan stabilitas harga pangan," kata Pemimpin Bulog Cabang Kedu, Yudha Aji kepada bakabar.com, Sabtu (14/10).
Selain itu, mereka juga terus melakukan oprasi pasar. Dengan menyalurkan 4.000 ton beras.
Baca Juga: Komoditas Beras Penyumbang Utama Inflasi Nasional
Sebagai informasi. Hingga saat ini, Bulog menjual beras SPHP medium dengan harga Rp10.900. Sedangkan yang premium Rp13.900 per kilogram.
Beras jenis SPHP ini bisa dijumpai di pasar tradisional dan retail modern. Sehingga masyarakat tak perlu merasa panik atau takut terjadi kelangkaan.
"Masyarakat tidak perlu panik besok harganya akan lebih tinggi. Cari beras SPHP saja yang ada di sekitar," ujarnya mengayomi.
Kata Yudha, harga tersebut berbeda dengan beras pasokan dari luar. Di mana masih di atas Rp11.000 per kilogram untuk kualitas medium.
Kepada pedagang, Yudha memberi imbauan. Agar menjual beras dari Bulog maksimal di harga eceran tertinggi (HET).
Hal itu dilakukan agar daya beli masyarakat tidak terganggu. Dan stabilitas pangan bisa dikendalikan.
Baca Juga: Kunjungi Pasar Sederhana Bandung, Zulhas: Harga Beras Sudah Turun
Biar tahu saja. Stok beras di Kota Magelang hingga kini masih tercukupi. Pemerintah setempat mencatat kebutuhannya sekitar 8.076 ton.
"Pemenuhannya masih harus disuplai dari luar daerah," tutur Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Agus Dwi Windarto.
Rinciannya 44,66 persen dari panen luar. Kemudian 376,36 ton dari hasil produksi Kota Magelang. "Cadangan pangan Pemkot Magelang sendiri masih aman," tukasnya.
Pedagang Bingung Menentukan Harga
Di sisi lain, adanya kenaikan harga beras rupanya berdampak pada pedagang. Contohnya seperti Tria (30). Ia merasa kesulitan dan mengganggu usahanya.
"Sudah satu bulan lebih kenaikannya. Sampai bingung mau menentukan harga nasi seperti apa," kata dia.
Namun, untuk kebutuhan sehari-hari, dirinya masih bisa mengandalkan oprasi pasar dan beras SPHP.
Sebab, beras SPHP hanya bisa dibeli maksimal 2 kantong per hari untuk masyarakat umum.
"Memang untuk penggunaan rumah tangga, kalau untuk sehari-hari harus beli harga ecer, tapi barang ada, tidak sulit," pungkasnya.