bakabar.com, MARABAHAN - Harapan perbaikan peringkat mengiringi keberangkatan kontingen Barito Kuala (Batola) menuju Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Selatan 2024 di Hulu Sungai Selatan.
Keberangkatan duta olahraga pelajar dari Bumi Selidah tersebut dilepas Penjabat Bupati Mujiyat yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor, Jumat (10/5) sore.
Kontingen Batola sendiri terdiri dari 92 atlet, 3 ofisial dan 15 pelatih. Mereka akan bertarung di Popda 2024 yang berlangsung sejak 13 sampai 19 Mei.
Dari delapan cabang olahraga yang dipertandingkan, Batola mengikuti enam di antaranya. Mulai dari tinju, pencak silat, bulutangkis, bola voli, basket dan sepak bola.
Mengingat tolak ukur kinerja pembinaan olahraga adalah prestasi, harapan ini juga disematkan di pundak atlet-atlet pelajar Batola.
"Kami berharap terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya, baik peringkat maupun perolehan medali. Bagaimanapun tolak ukur kinerja olahraga adalah prestasi," ungkap Zulkipli.
"Selain ajang meraih prestasi, Popda dapat dijadikan momentum menyiapkan bibit atlet potensial ke event-event berikutnya," sambungnya.
Dalam partisipasi terakhir di Popda 2023, Batola menempati peringkat sembilan dengan perolehan 6 emas, 13 perak dan 22 perunggu.
Sementara di Popda 2022, Batola menduduki peringkat kedelapan dengan pencapaian 1 emas, 4 perak dan 5 perunggu.
Setahun sebelumnya atau Popda 2021 yang dilangsungkan secara tertutup akibat pandemi Covid-19, Batola meraih 7 emas, 12 perak dan 20 perunggu untuk menduduki peringkat ketujuh.
Sedangkan di Popda 2020 yang hanya diikuti 8 kabupaten/kota, Batola menempati peringkat keempat dengan perolehan 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Adapun di Popda 2019 atau sebelum pandemi, Batola berhasil mendulang 10 emas, 9 perak dan 11 perunggu, sehingga mampu menempati peringkat keenam.
"Untuk meraih prestasi, tentu dibutuhkan latihan keras dan alat ukur. Makanya saya berharap Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) memperbanyak event skala kabupaten per cabang olahraga," papar Zulkipli.
"Kemudian Dinas Pendidikan juga harus andil mengevaluasi keberadaan fasilitas olahraga di sekolah. Tidak mungkin siswa bisa main bola basket, kalau tidak tersedia lapangan basket di sekolah mereka," tukasnya.
Terkait harapan perbaikan, Zulkipli berpesan agar semua atlet dapat menjaga kondisi fisik dan mental, selalu berdoa, serta menjaga kekompakan.
"Fokus saja untuk mengeluarkan segenap kemampuan, karena ini adalah momen terbaik meraih prestasi. Terlebih sekarang masuk ke perguruan tinggi pun bisa melalui jalur prestasi olahraga," beber Zulkipli.
"Tidak kalah penting adalah menjaga nama baik daerah dengan memperhatikan aturan di arena pertandingan, serta menjujung tinggi adat istiadat maupun budaya masyarakat setempat," imbuhnya.
Diketahui atlet-atlet yang terpilih mewakili Batola di Popda 2024 bukan dipilih secara acak.
"Atlet-atlet dipilih berdasarkan seleksi yang digelar 19 hingga 24 Februari 2024 lalu," tambah Arie Deny Wahyudi, Kabid Pemuda dan Olahraga Disporbudpar Batola.
"Selanjutnya untuk mematangkan kesiapan, mereka mengikuti pemusatan latihan sejak 1 Mei 2024 hingga beberapa hari menjelang keberangkatan," tutupnya.