bakabar.com, GAZA CITY – Seorang pejabat top militan Hamas memperingatkan bahwa kelompoknya akan memicu konflik baru jika organisasi pro-pemukim Yahudi menggelar pawai kontroversial di Yerusalem Timur yang dicaplok Israel.
Melansir detik.com, Senin (7/6), peringatan ini dilontarkan oleh pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya, dalam pernyataan terbarunya.
“Kami memperingatkan pendudukan (Israel) untuk tidak membiarkan pawai mendekati Yerusalem Timur dan kompleks Masjid Al-Aqsa pada Kamis (10/6),” tegas Al-Hayya dalam peringatannya untuk Israel.
“Kami harap pesannya jelas agar Kamis tidak menjadi 10 Mei (yang baru),” imbuhnya, merujuk pada awal dimulainya pertempuran sengit selama 11 hari antara Hamas dan Israel beberapa waktu lalu.
Diketahui Hamas yang menguasai Gaza terlibat pertempuran berdarah dengan Israel pada Mei lalu. Pertempuran itu diawali oleh serangan roket Hamas dan militan lainnya di Gaza ke wilayah Israel, yang dibalas oleh serangan udara dan artileri oleh Israel ke wilayah Gaza.
Setelah bertempur sengit selama 11 hari, kedua pihak sepakat mengakhiri pertempuran dengan gencatan senjata mulai 21 Mei lalu. Mesir memainkan peran penting sebagai mediator dalam kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Sedikitnya 254 warga Palestina dilaporkan tewas akibat gempuran Israel di Gaza. Sementara 13 warga Israel tewas akibat rentetan serangan roket dari Hamas dan militan lainnya di Gaza.