bakabar.com, JAKARTA – Grup vokal asal Irlandia, Westlife, baru saja merampungkan konser The Wild Dream Tour 2023 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Sabtu (11/2). Gelaran ini sukses menghadirkan nostalgia bagi para penggemar.
Sedikitnya 25 ribu kepala memadati Stadion GBK untuk mendengar langsung lantunan Starlight. Lantas, dilanjutkan dengan deretan tembang populer Westlife yang menggema dari masa ke masa, seperti Fool Again, If I Let You Go, dan My Love.
Nostalgia pun tak cuma dirasakan penggemar, tetapi juga Westlife sendiri. Band beranggotakan Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne, dan Mark Feehily itu ingat betul bagaimana konser pertama mereka di Indonesia berlangsung.
"Kita mengingat kedatangan pertama kita di Jakarta pada 1999. Kita tidak menyangka kalian sekarang sangat suka Westlife. Senang kembali ke sini, 23 tahun kemudian untuk konser terbesar ini," kenang Kian Egan di sela-sela pertunjukan.
Ya, konser di Indonesia saat ini memang bukan kali pertama bagi Westlife. Puluhan tahun silam, tepatnya pada 2000, Shane Filan cs perdana mendarat di Jakarta.
Westlife pun bukan pendatang baru dalam industri permusikan. Lagu-lagu mereka bahkan sangat meledak di era 1990-an.
Lantas, seperti apa kisah di balik perjalanan panjang grup musik asal Irlandia ini? Melansir berbagai sumber, berikut rangkuman informasinya.
Bermula dari Drama Musikal
Perjalanan karier Westlife bermula dari penampilan drama musikal ‘Grease’. Kala itu, tepatnya pada 1996, Kian Egan, Mark Feehily, dan Shane Filan unjuk kebolehan dalam pentas tersebut.
Penampilan yang digelar di Sligo itu pun sukses. Alhasil, ketiganya memutuskan untuk membentuk grup bernama ‘6 as 1’.
Namun, mereka tidak menyukai nama tersebut, sehingga mengganti menjadi IOYOU. Setahun setelahnya, grup ini merilis single Together Girl Forever.
Empat Kali Mengganti Nama Band
Seiring berjalannya waktu, Kian, Mark, dan Shane merasa perpaduan suara mereka kurang harmonis. Akhirnya, diadakanlah audisi di Dublin.
Usai menyaring talenta-talenta yang ikut audisi tersebut, dipilihlah Nicky Byrne dan Bryan McFadden. Grup ini pun kembali berganti nama untuk ketiga kalinya, menjadi Westside.
Pada 1999, Shane cs kembali mengganti nama band lantaran Westside ternyata sudah dipakai grup lain. Alhasil, dipilihlah nama Westlife, sebagaimana yang dikenal hingga kini.
Sempat Bubar
Meski karier mereka terbilang cemerlang, Westlife sempat memutuskan bubar pada 2012. Sebelumnya, salah satu anggota band, Bryan, juga hengkang usai tujuh tahun meniti karier bersama.
Pascabubar, masing-masing personil Westlife berkarier solo. Pun begitu dengan mantan anggota mereka, yang kabarnya ingin menghabiskan sebagian besar waktu bersama keluarga dan berkarier sebagai penyanyi solo.
Usai merilis sejumlah album sebagai artis solo, Kian, Mark, Shane, dan Nicky kembali bergabung dengan grup yang membesarkan namanya.
Tepatnya pada 2019, Westlife menggelar konser bertajuk ‘The Twenty Tour’ di Inggris, Irlandia, dan Asia. Ini sekaligus merayakan usia grup yang genap 20 tahun.
‘Rumah Baru’ Westlife
Selang dua tahun berikutnya, Westlife memiliki ‘rumah baru’. Pada 2021, mereka resmi bernaung di bawah label rekaman East West Records, usai sebelumnya menjalin kontrak dengan Virgin Emi Records dan Syco Music.
Shane sendiri sejatinya sudah bergabung dengan East West Record sebagai artis solo. Label rekaman yang merupakan salah satu bagian dari Warner Music di Inggris itu juga menjadi rumah bagi artis The Corrs, Beverley Knight, dan Simply Red.