bakabar.com, JAKARTA - Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2023 digelar. Anak perusahaan asal Jerman GIFA dan METEC Indonesia ambil bagian.
GIFA dan METEC adalah bagian dari portofolio Metallurgy & Foundry Technologies. Berasal dari grup Messe Düsseldorf. Mereka memperluas jangkauan di Indonesia.
Kedua perusahaan ini fokus pada sector pengecoran. Juga pemrosesan logam dan metalurgi di Indonesia.
Baca Juga: IEE Series 2023: Pertemuan Industri Terbesar di Asia Tenggara
Managing Director Messe Dűsseldorf Asia, Gernot Ringling menuturkan. Indonesia memainkan peran penting di pasar Asia Tenggara. Sebagai satu dari tujuh negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2030.
"Akan masuk ke dalam jajaran lima besar pada tahun 2050," ujar Ringling dalam konferensi pers IEE Series 2023 di Jakarta Selatan, Rabu (23/8).
Katanya bukan hanya sekedar isapan jempol. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu penghasil komoditas terbesar di dunia. Seperti nikel, timah, batu bara dan bauksit. Juga sektor pengecoran, pemrosesan logam serta metalurgi.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Membuat permintaan akan infrastruktur, komponen otomotif, produk-produk elektronik dan sektor manufaktur semakin meningkat.
Dengan begitu, akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara substansial.
Baca Juga: Masyarakat Sipil Dorong Bisnis yang Inklusif dan Berkelanjutan
Karenanya, Ia berharap, lonjakan tersebut dapat mendorong permintaan pasar yang kuat untuk komponen logam, pemrosesan logam, pengecoran, dan teknologi pengecoran.
"Messe Düsseldorf Asia dan Informa Markets terus mengedepankan inovasi, pertumbuhan, dan kerja sama," papar ia.
Tak hanya itu, GIFA dan METEC Indonesia hadir dengan latar belakang target pemerintah 2024 untuk mendorong ketahanan ekonomi negara dan meningkatkan infrastruktur yang ada serta mempromosikan transformasi digital.