bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf mengapresiasi rencana Presiden Timor Leste, Ramos. Ramos Horta, mencalonkan NU dan Muhammadiyah sebagai penerima nobel perdamaian 2022.
“Hal itu merupakan suatu kehormatan,” kata Gus Yahya sapaan akrab K.H. Yahya Cholil Staquf, mengutip antaranews.com
Rencana Ramos Horta itu sekaligus momen yang luar biasa bagi NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia.
Ramos Horta mengatakan NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam menyuarakan perdamaian.
“Dua organisasi ini sangat layak mendapatkan nobel perdamaian,” kata Ramos Horta.
Selain itu, Ramos Horta juga mengajak PBNU bergabung ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yaitu UNESCO.
Ramos Horta juga mendorong NU menjadi calon peraih Zayed Award for Human Fraternit.
Zayed Award for Human Fratemit adalah penghargaan global independen untuk individu ataupun organisasi yang berkontribusi besar bagi kemajuan manusia dan perdamaian.
Ramos Horta tiba di Kantor PBNU sekitar Pukul 9 Pagi.
Gus Yahya dan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf, langsung menyambut Ramos Horta.
Gus Yahya melakukan pertemuan dengan Ramos Horta secara tertutup di Kantor PBNU, Rabu, (20/7).
Gus Yahya dan Ramos Horta membahas beberapa hal, di Kantor PBNU itu
Diantaranya mereka membahas rencana kerja sama Timor Leste dengan PBNU untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemanusiaan.
Selain itu, PBNU juga mengundang Timor Lester untuk menghadiri pertemuan Religion of Twenty (G20) di Bali pada tanggal 2 dan 3 November.