Nasional

Gus Nur Diduga Hina NU, Ini Pesan Kiai Ma’ruf

apahabar.com, JAKARTA – Kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Gus Nur kini sedang ditangani Badan Reserse…

Featured-Image
Wapres KH Ma’ruf Amin. Foto-Net

bakabar.com, JAKARTA - Kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Gus Nur kini sedang ditangani Badan Reserse Kriminal (Bareskrim). Dugaan ujaran kebencian yang dialamatkan pada NU itu pun terdengar ke telinga Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin.

Sebelum ditangkap, Gus Nur dilaporkan atas dugaan menghina Nahdlatul Ulama (NU) dalam sebuah diskusi yang disiarkan salah satu kanal Youtube.

“Sudah (tahu Gus Nur ditangkap),” ujar Juru Bicara Wapres Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi saat berbincang dengan Okezone, Minggu (25/10).

Menurut Masduki, hingga kini Kiai Ma’ruf belum memberikan tanggapan atas penangkapan Gus Nur. Hanya saja, kata Masduki, Kiai Ma’ruf berpesan agar media sosial tidak dikumuhi oleh pembicaraan yang sifatnya tak produktif dan dilarang agama.

“Selama ini wapres kan memang peduli jangan sampai medsos kita itu jadi dikumuhi oleh pembicaraan yang sifatnya tidak produktif, hal yang dilarang agama,” ujar Masduki.

Sebagaimana diketahui, Wapres Kiai Ma’ruf Amin merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia juga merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non aktif.

Masduki menuturkan, ketika masih aktif di MUI, KH Ma’ruf sudah pernah mengeluarkan satu fatwa yang melarang penyebaran hoaks di media sosial.

Terkait penangkapan Gus Nur, Masduki menilai pernyataan dia telah menyakiti warga NU.

“Yang dilakukan oleh Gus Nur itu memang menyakiti warga NU lah. Dari dulu Wapres peduli dengan itu, bahkan boleh dikata Wapres kalau tidak setuju dengan siapapun tidak akan bereaksi keras, paling ya, apa namanya, tidak menyakiti pihak lawan bicaranya,” tukas Masduki.

Gus Nur kembali berurusan dengan NU. Pria kelahiran 11 Februari 1974 ini kembali dipolisikan karena diduga menghina ormas Islam terbesar di Indonesia itu melalui video di salah satu akun YouTube.

Laporan itu salah satunya dilakukan oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim. Polisi pun menerima pelaporan itu dengan nomor register LP/B/0596/X/2020/Bareskrim tertanggal 21 Oktober 2020.

Tak membutuhkan waktu lama, polisi akhirnya menangkap Gus Nur di Malang, Jawa Timur Sabtu 24 Oktober 2020 dini hari. Setelah melakukan pemeriksaan intensif, ia akhirnya ditetapkan menjadi tersangka dan kini mendekam di Rutan Bareskrim Polri selama 20 hari ke depan.



Komentar
Banner
Banner