bakabar.com, LUMAJANG - Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, PVMBG menyebut kondisi pantauan visual masih tertutup kabut hingga siang ini, Jumat (7/7).
Untuk itu, masyarakat diimbau waspada, sebab hujan yang terus mengguyur di kawasan Lumajang telah menyebabkan banjir lahar di sejumlah sungai jalur aliran.
Sementara itu, Petugas Pos Pengamatan menyebut, sejak pukul 00-00 hingga 06.00 WIB, terekam dalam seismograf terjadi letusan erupsi sebanyak 11 kali dengan amplitudo 17-22 mm, durasi: 87-90 detik.
Baca Juga: Polisi di Luwu Utara Ditangkap Saat Pesta Sabu Bersama 3 Warga
Tidak hanya itu, juga terjadi awan panas guguran (APG) satu kali dengan amplitudo 4 mm, durasi 37 detik.
"Gunung tertutup kabut level III. Letusan, hembusan asap secara visual tidak teramati karena gunung kebanyakan tertutup kabut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, PVMBG kata Liswanto melalui keterangan tertulis, Jumat (7/7).
Baca Juga: Ibu Jasad Bayi dalam Kulkas, Ternyata Melahirkan di RSUD Tangerang
Lebih lanjut, pihaknya menyebut terdapat tumpukan material lava di kawah dan arah bukaan lereng Semeru. Untuk itu, masyarakat diimbau selalu meningkatkan kewaspadaan karena awan panas guguran bisa sewaktu-waktu terjadi.
"Mengingat kembali saat ini cuaca hujan dan adanya tumpukan material, untuk itu potensi awan panas guguran masih sangat tinggi terjadi," katanya.
Hingga pukul 09.00-10.35 WIB, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru melaporkan telah terjadi peningkatan banjir lahar dengan getaran banjir amaks antara 20 hingga 33 MM.
Baca Juga: Akses Jalan Ditutup, Warga Green Village Bekasi Bakal Tempuh Jalur Hukum
Liswanto menyebut sejumlah titik rawan yang harus dihindari. Pertama, jalur aliran lahar sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak erupsi. Sementara dari tepi sungai tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.
Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Terakhir, mewaspadai potensi awan panas guguran, lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat