bakabar.com, JAKARTA - Grand Final Putri Otonomi Indonesia (POI) 2023 dimulai. 15 finalis berbagai daerah di Indonesia bakal memperebutkan mahkota juara.
"Anda para peserta Putri Otonomi Indonesia sebagai perwakilan daerah harus memahami daerah-daerah yang Anda wakili," ujar Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo di Hotel Trio Azana Style, Kebumen, Jumat (23/6).
Kata dia, para putri daerah itu harus memahami banyak hal. Mulai dari budaya, adat istiadat, hingga objek pariwisata sebagai sumber daya wilayahnya.
Baca Juga: Putri Otonomi Indonesia 2023 Siap Lahirkan Wanita Berjiwa Pemimpin
"Tanpa itu, gelar Putri Otonomi Indonesia tidak akan memberikan manfaat untuk masyarakat. Jadi jika sadar akan tugasnya sebagai Putri Otonomi Indonesia apa yang perlu dipahami adalah bagaimana kita menjual daerah kita kepada seluruh rakyat Indonesia," tukasnya.
Senada, Direktur eksekutif APKASI, Sarman Simanjorang menyebut paras cantik bukan hanya hal yang harus dimiliki. Tapi juga harus punya pribadi yang punya nilai.
"Tidak hanya paras cantik, Putri Otonomi Indonesia harus menguasai public speaking, kepercayaan diri, attitude, penampilan dan semangat kebersamaan dan kegembiraan," imbuhnya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Ova, Finalis Putri Otonomi Indonesia dari Kebumen
Buat yang belum tahu. 15 finalis POI 2023 di antaranya; Elisha Gabriell dari Minahasa Utara; Ayu Winda, dari Berau; Tjokorda Istri, Klungkung; Octava Mahmuda, Lampung Tengah; Firsta Yufi, Banyuwangi dan Damarati Raksa A, Serang.
Lalu ada Dyah Pramesti dari Banyumas; Geok Mengwan, Sukabumi; Karina Moudy, Pati; Sanggia Nur, Bogor; Novanda Nisa, Kebumen; Imelsi Annisabrina, Kerinci; Adelisa Devita, Karanganyar; Dinda Rahmadani, Dharmasraya; dan Efie Rohmatin M dari Jepara.
Dalam momentum final ini, kejutan diberikan Bamsoet. Saat pidato ia memberikan wewenang pada pemenang POI 2023 untuk menjadi Menteri Pariwisata selama sehari.