News

Google Doodle Kenang Sapardi Djoko Damono, Penyair Legendaris Indonesia

Google Doodle hari ini, Senin (20/3) memperingati hari lahir Sapardi Djoko Damono. Dia adalah sosok penyair legendaris Indonesia.

Featured-Image
Google Doodle hari ini mengenang penyair legendaris Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Google Doodle hari ini, Senin (20/3) memperingati hari lahir Sapardi Djoko Damono. Dia adalah sosok penyair legendaris Indonesia.

Google Doodle tersebut dibuat untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-83 Sapardi Djoko Damono, sang pujangga yang memiliki peran penting dalam dunia sastra Indonesia.

Mengenang Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono. Foto-net
Sapardi Djoko Damono. Foto-net

Pujangga yang kerap disapa SDD ini merupakan putra pertama dari pasangan Sadyoko dan Saparian.

SDD lahir di Solo, Jawa Tengah pada tahun 1940, Sapardi menghabiskan masa kecilnya di perpustakaan karena suka sekali melahap buku yang didapatkannya. Namun dia baru mulai menulis puisi saat di bangku SMA.

Setelah lulus SMA, ia kuliah di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pernah memperdalam kajian kemanusiaan (humanities) di University of Hawaii, Amerika Serikat (1970-1971).

Baca Juga: Angklung Jadi Google Doodle Hari Ini, Begini Sejarah Penetapan Hari Angklung Sedunia!

Pada 1980, Sapardi Djoko Damono memperoleh gelar doktor dalam ilmu sastra dengan disertasi berjudul Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur. Pada 1995, ia dikukuhkan sebagai guru besar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.

Selain mengajar sebagai dosen di beberapa kampus di Indonesia, Sapardi Djoko Damono aktif dalam berbagai lembaga seni dan sastra pada 1970-1980an, di antaranya :

  • Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta (1973-1980)
  • Redaksi majalah sastra Horison (1973) Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra
  • HB Jassin (sejak 1975)
  • Anggota Dewan Kesenian
  • Anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka Jakarta (sejak 1987).

Pada 1986, Sapardi mengemukakan perlunya mendirikan organisasi profesi kesastraan di Indonesia. Ia mendirikan organisasi bernama Himpunan Sarjana-Kesusasteraan Indonesia (Hiski) pada 1988. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Hiski Pusat selama tiga periode.

Selain aktif di dunia sastra dalam negeri, Sapardi Djoko Damono juga sering menghadiri berbagai pertemuan internasional. Seperti Translation Workshop dan Poetry International di Rotterdam, Belanda (1971), Seminar on Literature and Social Exchange in Asia di Australia National University Canberra, dan lainnya.

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini Mengenang Didi Kempot Sang "Heartbroken Father"

Lantas bagaimana peran SSD dalam Sastra Indonesia?

HALAMAN
12
Editor


Komentar
Banner
Banner