bakabar.com, JAKARTA - Golkar berpisah dengan PDIP. Lalu meminang Prabowo Subianto untuk Pemilu 2024. Puan Maharani pun buka suara.
Ketua DPP PDIP itu berpikir positif. Kata dia, Golkar pasti punya niat baik. Sama seperti partainya. Hanya saja mereka tak bisa bersatu.
Ia lantas menganalogikan seperti sepasang kekasih. Sebagai tanda serius, perlu menuju pelaminan.
"Tapi untuk saat ini sepertinya belum bisa untuk naik ke pelaminan," katanya.
Baca Juga: Golkar: Komunikasi Lebih Intim dengan Prabowo, Bukan PDIP!
Di gerbong Prabowo, Golkar bersama PAN dan PKB. Tentu saja juga Gerindra. Mereka mengambil label Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Apakah itu pertanda Golkar sudah menentukan pilihan hatinya? Jawabnya, tentu saja, iya. Untuk saat ini.
Paling tidak itulah yang dipikirkan Puan. Mungkin. Tersirat, ia tak yakin. Mengambil analogi sepasang kekasih, Golkar dan Prabowo masih tahap tunangan.
"Walaupun Golkar sudah bersama Pak Prabowo, tapi kan itu masih belum menikah. Jadi baru menuju pelaminan," kiasnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Airlangga, Golkar Ungkap Satu Nama Kandidat Cawapres Prabowo
Lantas, apa yang membuat PDIP dan Golkar berpisah? Tak cocok? Dari sudut pandang Puan, ia membantahnya.
"PDI Perjuangan sih cocok. Jadi kalau emang ada faktor yang enggak bikin cocok, perlu tanyakan ke Ketum Golkar Pak Airlangga," ucapnya.
Meski begitu, hati PDIP masih terbuka. Perasaan kekasih lama ini, rupanya tak terlampau sakit.
"Yang pasti kami masih membuka pintu. Kami tidak akan menutup pintu. Karena kami masih membuka ruang untuk berbicara, berdiskusi," tutup Puan.