Sport

Geruduk Kantor KONI Kalsel, Atlet Dayung Protes Tak Tanding di Porprov XI

apahabar.com, BANJARMASIN – Protes tidak dipertandingkan di Porprov XI, puluhan atlet dayung mendatangi Kantor KONI Kalimantan…

Featured-Image
Salah satu spanduk yang dibawa atlet-atlet dayung dalam audiensi Kantor KONI Kalimantan Selatan di Kompleks GOR Hasanuddin HM Banjarmasin, Jumat (9/9). Foto: apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Protes tidak dipertandingkan di Porprov XI, puluhan atlet dayung mendatangi Kantor KONI Kalimantan Selatan, Jumat (9/9) pagi.

Diketahui Hulu Sungai Selatan (HSS) selaku tuan rumah, sudah memastikan tidak mempertandingkan dayung, kendati jumlah cabang bertambah menjadi 40 dari sebelumya 37.

Berdasarkan hasil pertemuan Pemkab dan KONI HSS bersama KONI Kalsel, Kamis (8/9), 3 cabang tambahan yang dipertandingkan adalah biliar, drumband dan gateball.
Sedangkan dayung yang diperjuangkan sejumlah daerah dan telah menjadi cabang olahraga unggulan Kalsel, akhirnya tetap tidak dipertandingkan.

Padahal dayung sudah diputuskan dipertandingkan di Porprov XI dalam Rapat Anggota KONI Provinsi (Rakonprov) Kalsel 2019.

Di sisi lain, dayung tidak pernah absen digelar selama sepuluh penyelenggaraan, atau sejak Porprov masih menggunakan nama Pekan Olahraga Daerah (Porda).

img2

Sekretaris Umum KONI Kalsel, Enly Hadiyannor, menemui puluhan atlet dayung yang menyampaikan uneg-uneg. Foto: bakabar.com/Bahaudin Qusairi

Situasi itu memantik kekecewaan sejumlah atlet dayung. Sembari mengikuti Kejurprov Dayung 2022 di Banjarmasin, mereka pun menyambangi Kantor KONI Kalsel untuk menyampaikan uneg-uneg.

Ditemui Sekretaris Umum KONI Kalsel, Enly Hadiyannor, atlet-atlet dayung itu membawa selebaran dengan aneka tulisan.

Mulai dari ‘rela nganggur demi Porprov, ‘batal Porprov batal kawin’, ‘purun banar pian KONI HSS’, hingga ‘Gapapa ga ada pacar yang penting ada Porprov dayung’.

Uniknya Kejurprov Dayung 2022 juga diikuti atlet HSS. Mereka bersaing menghadapi atlet Banjarmasin sebagai tuan rumah, kemudian Banjar, Hulu Sungai Utara, Kotabaru, Tapin, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Barito Kuala dan Balangan.

“Keputusan (40 cabang olahraga) itu bukan keputusan (resmi). Kami tetap berpegangan kepada hasil Rakonprov Kalsel 2019,” tegas Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kalsel, Achadiat Sugian, kepada bakabar.com.

“Oleh karena diputuskan dalam Rakonprov, perubahan keputusan pun harus dilakukan melalui Rakonprov pula,” imbuhnya.

Pun hingga diputuskan tetap ditiadakan, PODSI Kalsel mengklaim belum mendapatkan penjelasan yang jelas, terkait alasan tuan rumah mencoret dayung di Porprov XI.

Baca juga:Kesepakatan Bersama, 40 Cabang Olahraga Dipertandingkan di Porprov XI Kalsel

“Andai diperkenankan membantu, PODSI Kalsel bersedia membantu anggaran. Biasanya untuk menggelar event setingkat nasional, diperlukan biaya sekitar Rp2,5 miliar,” urai Achadiat.

“Kami juga siap menyediakan peralatan. Makanya kami sulit menerima alasan untuk tidak mempertandingkan dayung di Porprov XI,” tukasnya.

Sementara Sekretaris Umum KONI Kalsel, Enly Hadiyannor, menegaskan sedang berupaya menyertakan dayung di Porprov XI Kalsel.

“Namun perlu diketahui bahwa Porprov tidak hanya bergantung kepada KONI Kalsel. Kami juga harus berkoordinasi dengan KONI HSS sebagai tuan rumah,” papar Enly.

“Suara dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel juga bisa menentukan, karena mereka yang berwenang menyalurkan dana hibah pelaksanaan Porprov,” imbuhnya.

Dihubungi secara terpisah, KONI Batola masih menunggu keputusan akhir terkait dayung. Mereka juga menginginkan KONI Kalsel segera mengunci cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan melalui surat keputusan.

“Sembari menunggu keputusan akhir, kami mungkin akan mengistirahatkan sementara pemusatan latihan atlet dayung,” sahut Dahlan, Ketua KONI Batola.

“Sekaligus kami meminta KONI Kalsel segera menetapkan cabang olahraga yang dipertandingkan. Kalau terus dibiarkan tanpa kepastian, kami kesulitan melakukan pengadaan atribut-atribut atlet,” tandasnya.

img2


Salah satu spanduk yang dibawa atlet-atlet dayung dalam audiensi Kantor KONI Kalimantan Selatan di Kompleks GOR Hasanuddin HM Banjarmasin, Jumat (9/9). Foto: PODSI Batola



Komentar
Banner
Banner