bakabar.com, JAKARTA - Gerakan Pangan Murah (GPM) daging ayam ras pada akhir Juni lalu sukses menjual 1 ton ayam per hari.
Grafik penjualan tersebut melejit sebab harga daging ayam yang kala itu tembus hingga Rp60.000 perekor. Sementara itu, GPM hanya menjual dengan harga per ekor hanya Rp33.000.
"Harga waktu itu benar-benar tinggi sampai menyentuh Rp60.000 per ekor," kata Staf Marketing Perumda Dharma Jaya, Syarif Hidayatullah kepada bakabar.com di Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (21/7).
Baca Juga: Sejarah Gerakan Ayam Murah, Bermula dari Aduan ke Pj Gubernur
Seiring berjalannya waktu, kini harga daging ayam telah turun cukup signifikan di pasar. Tepatnya berada di kisaran angka Rp40.000 per ekor.
Sebab itu, kata ia, GPM di Kelurahan Manggarai kini tak seramai kala itu. Paling besar penjualan di hari pertama pada Selasa (18/7) hanya mencapai 15 ekor. Atau sekitar 15 kilogram. Sebab, ayam yang disediakan perokor berbobot 0,9-1 kg.
"Waktu itu kita meraup hampir 1 ton lebih kita jual dengan dirupiahkan Rp32 juta," jelasnya.
Baca Juga: Pemantauan di Pasar, Bapanas: Stok Aman dan Pergerakan Harga Wajar
Meski begitu, adanya GPM ini masih dirasakan membantu oleh sejumlah warga sekitar. Harga yang lebih murah tentu menjadi alasan sejumlah warga.
Salah satu warga sekitar lokasi, Atin, sapaan akrabnya mengatakan sangat terbantu dengan adanya GPM ini. Sebab harganya yang masih sangat terjangkau, meski kini tidak berbeda jauh dengan harga di pasar pada umumnya.
"Karena kalau di pasar setengah ya saja bisa Rp22.000-Rp23.000," ujarnya kepada bakabar.com.
Sebagai informasi, gerakan pangan murah kali ini berlangsung mulai 18-31 Juli 2023 di lebih dari 3.866 titik di seluruh Indonesia. Kelurahan Manggarai merupakan salah satu titiknya.
Adapun GPM yang dipetakan di Kelurahan Manggarai ini sudah berjalan selama tiga hari. Mulai Selasa hingga Jumat pukul 09.00 WIB - 12.00 WIB.