Gerakan Pangan Murah

Sejarah Gerakan Ayam Murah, Bermula dari Aduan ke Pj Gubernur

Terdapat kisah menarik dibalik terealisasinya Gerakan Pangan Murah (GPM) Daging Ayam Ras. Yakni karena adanya aduan masyarakat terkait m

Featured-Image
Gerakan Pangan Murah (GPM) Daging Ayam Ras di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. apahabar.com/Andi

bakabar.com, JAKARTA - Terdapat kisah menarik di balik lahirnya Gerakan Pangan Murah (GPM). Bermula dari aduan masyarakat terkait meroketnya harga daging ayam ras ke Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

"Dengan ada aduan masyarakat harga ayam tinggi, langsung dia (Heru) terjunkan (GPM) ke sejumlah titik kelurahan," terang Staf Marketing Perumda Dharma Jaya, Syarif Hidayatullah saat ditemui bakabar.com di salah satu titik lokasi GPM, Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (21/7).

Ketika GPM pertama kali digelar Heru, masyarakat pun sangat antusias. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi GPM demi daging ayam dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga: Gerakan Pangan Murah, Bapanas: Gerak Cepat Menjaga Stabilitas Harga

Seiring berjalannya waktu, kata dia, harga pangan daging ayam mulai menurun. Sehingga GPM mulai sepi peminat. Meski demikian, tujuan demi menstabilkan harga pangan tetap terus berjalan.

Ia pun membandingkan ketika GPM baru-baru digelar tepat saat menjelang Iduladha 1444 hijriah. Ketika itu pihaknya mampu menjual pangan ayam sekitar 1 ton per hari. Sementara, sekarang hanya mampu menjual 15 ekor saja. Yang mana satu ekornya memiliki berat 0,9 -1 kilogram. 

Baca Juga: Tingkatkan Daya Beli, Pemkab Lebak Luncurkan Gerakan Pangan Murah

Menurutnya, harga daging ayam di pasaran kala itu masih berada di angka sekitar Rp60 ribu. Sedangkan harga yang ditawarkan di GPM hanya sebesar Rp33 ribu/ekor.

"Waktu itu siapapun yang lewat pasti beli. Kan harganya di pasar mahal dan di kita murah," ujarnya.

Ia menyampaikan harga pangan daging ayam di pasar pada umumnya kini sudah menurun. Tepatnya berada di kisaran Rp40 ribu.

Per hari, katanya, tersedia stok sebanyak 500 ekor daging ayam. Untuk tiga hari belakanganm, dirasa sedikit sepi. Itu dibanding menjelang Iduladha beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Bapanas Luncurkan Gerakan Pangan Murah untuk Menjaga Inflasi

"Untuk hari pertama 15 ekor, 8 ekor, sekarang baru 5. Pas menjelang Iduladha lagi melonjak harga ayam di pasar kita bisa jual sampai 1 ton per hari," jelasnya.

Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggaungkan Gerakan Pangan Murah Daging Ayam Ras.

Tak sendirian, Bapanas juga bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, Perumda Dharma Jaya, Japfa Comfeed Indonesia (JCI), dan PT Charoen Phokpand Indonesia (CPI) guna mensukseskan gelaran pangan murah ini.

Pangan murah kali ini berlangsung mulai 18-31 Juli 2023 di lebih dari 3.866 titik di seluruh Indonesia. Adapun waktu yang diselenggarakan yakni pukul 09.00 WIB - 12.00 WIB.

Editor


Komentar
Banner
Banner