bakabar.com, JAKARTA - Membaca arah pergerakan bircoin ke depannya. Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menyarankan pelaku pasar menunggu data ekonomi terbaru.
Merujuk prediksi CME Fedwatch Tool. Diperkirakan lebih dari 80 persen akan ada jeda kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC.
Kata dia, bergantung pada rilis pada pekan ini. Di Amerika Serikat. "Ya, sekitar bulan September mendatang," katanya kepada bakabar.com, Rabu (30/8).
Baca Juga: Jackson Hole Symposium Berlalu, Trek Bitcoin Tetap Datar
Dia memberi bocoran. Ada laporan mengenai Initial Jobless Claims dan Non-farm Payrolls (NFP) yang dijadwalkan rilis pada Kamis (31/8).
Ada juga laporan terkait jumlah lapangan kerja dan tingkat pengangguran, pada Jumat (1/9).
"The Fed akan jadikan kedua laporan itu sebagai indikator utama dalam mempertimbangkan keputusan kebijakan moneter," ungkapnya.
Menurut Fyqieh, ada kemungkinan pasar kripto akan mengalami volatilitas. pada saat data itu dirilis.
Jika laporan mengenai Jobless Claims menunjukkan peningkatan yang tak terduga. Kata dia, hal tersebut adalah sinyal dari adanya pelambatan ekonomi.
Lanjut dia, Investor pasar kripto harus mencari perlindungan dalam aset-aset safe haven. "Seperti mata uang atau logam mulia," terangnya.
Sebaliknya, jika laporan tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan. Dalam data klaim pengangguran.
"Mungkin pasar akan merespons dengan sentimen positif," ungkapnya.
Baca Juga: Bitcoin Kembali Anjlok, Harga Pasar Berpotensi Mandek
Biar tahu saja. Pasar global masih dalam kondisi yang tidak pasti. Hingga di awal pekan ini.
Hal itu yang tampaknya memengaruhi pergerakan dari Bitcoin Fear and Greed Index. "Menyebabkan kenaikan sedikit dari 38 poin pada Minggu (27/8) menjadi 39 poin pada Senin (28/8)," ujarnya.
Meskipun demikian, indeks ini masih tetap berada dalam kategori Fear. Walaupun ada ketidakpastian di pasar kripto, pandangan jangka pendek para investor tampaknya belum mengalami perubahan yang signifikan.
