bakabar.com, JAKARTA - Gempa berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang Maroko menewaskan lebih dari 2.000 orang. Jumlah korban yang luka-luka juga mencapai ribuan.
Kabar tersebut disampaikan pihak berwenang Maroko. Diberitakan oleh Skynews.com, pejabat Maroko mengatakan kebanyakan korban jiwa berada di daerah yang sulit dijangkau di selatan Marrakesh. Mereka juga memperkirakan jumlah korban akan meningkat.
Seorang paramedis di Amizmiz memperkirakan 2.000 orang telah meninggal di kota kecil ini. Jumlah orang yang tewas dan terluka akibat gempa bumi di Maroko diperkirakan akan meningkat karena tim penyelamat terus berjuang untuk mencapai daerah pegunungan.
Menurut paramedis dan relawan kemanusiaan, di lokasi terpencil tersebut bisa jadi sudah tak ada aliran listrik dan penerimaan telepon seluler. Seluruh wilayah sudah tertutup reruntuhan bangunan dan warga bahu-membahu menyelamatkan mereka yang terjebak di puing-puing bangunan.
Di dekat pusat gempa, di pegunungan High Atlas, reruntuhan bangunan menutupi jalan-jalan sempit, sementara di daerah terpencil, persediaan makanan terbatas karena puing-puing dari bangunan yang roboh menutup tempat-tempat persediaan makanan warga.
Permohonan Pertolongan Darurat
Badan amal ActionAid telah menyampaikan permohonan darurat untuk Maroko. Kirsten Sutherland, dari cabang Spanyol yang pernah bekerja di Maroko, mengatakan, hanya dalam hitungan menit, kehidupan ratusan ribu orang di Maroko telah berubah drastis.
“Banyak keluarga kehilangan segalanya, orang yang mereka cintai, rumah dan harta benda mereka.Tujuan kami adalah untuk mendukung masyarakat yang terkena dampak paling parah akibat gempa bumi," ujarnya menambahkan.
ActionAid telah bekerja di Maroko selama lebih dari 20 tahun. Baru-baru ini, mereka fokus pada penyediaan ruang aman bagi perempuan. Diperkirakan layanan ini akan menjadi “penting" dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
Sejumlah Negara Siap Membantu
Sementara itu sejumlah negara menyatakan siap membantu. Pemerintah Inggris, Perancis dan Jerman menyatakan siap memberikan bantuan yang diperlukan oleh Maroko.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis siap membantu. "Segera setelah pemerintah Maroko menyatakan butuh bantuan, kami akan datang membantu," ujarnya dikutip dari Skynews.com, Minggu (10/9).
Imam besar umat Katolik, Paus Fransiskus juga menyampaikan duka citanya untuk Maroko. Paus mengatakan, ia mendoakan semua korban gempa bumi Maroko
Saat menyampaikan khutbah Minggu di St. Peter's Square di Roma, Paus berkata, "Saya berdoa untuk mereka yang terluka, untuk mereka yang kehilangan tempat tinggal, sangat banyak sekali dan kepada seluruh korban."
Paus juga menyampaikan terima kasihnya pada pekerja kemanusiaan yang langsung bergerak menuju Maroko.
"Kami bersama seluruh warga Maroko," ujarnya menambahkan.