Sedekah Bumi

Gelombang Tinggi, Nelayan Purworejo Tetap Gelar Sedekah Bumi

Nelayan di Purworejo menggelar tradisi sedekah bumi untuk melarung sesajen dan hasil panen ke laut. Meski gelombang tinggi, mereka tetap bersemangat.

Featured-Image
Melarung Sedekah Bumi Nelayan Purworejo (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, PURWOREJO - Para nelayan Purworejo menggelar tradisi sedekah bumi untuk melarung sesajen dan hasil panen ke laut. Meski gelombang tinggi, mereka tetap bersemangat untuk mendapat sesajen.

Ratusan warga tumpah ruah di Pantai Genjik, Kertojayan, Grabag, Kabupaten Purworejo. Mereka terlihat berlari ke tengah laut di antara kapal-kapal nelayan untuk mendapat sesajen sedekah bumi.

Sesaheb itu dibawa dengan menggunakan perahu nelayan secara beriringan. Mereka juga membawa ubo rampe atau pelengkap sesajen yang terdiri dari makanan dan kembang campur.

Sebelum melarung sesajen ke laut, mereka melakukan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa.

Baca Juga: Petani di Purworejo Tercekik Harga Pupuk Non-Subsidi

Para nelayan yang mengikuti sedekah bumi percaya bahwa tradisi tersebut bisa membawa berkah untuk pekerjaannya sebagai nelayan. Mereka juga bisa membawa sebagian hasil bumi itu untuk dibawa pulang.

"Supaya selamat ketika melaut, hasil tangkapannya banyak, ini tadi berebut dapat kacang panjang, nanti di makan di rumah," kata salah satu nelayan, Wahono.

Tradisi sedekah bumi di Pantai Genjik itu digelar setiap tahun sejak ratusan tahun lalu. Ini adalah cara nelyan melestarikan kebudayaan setempat.

"Sekaligus mensyukuri nikmat Tuhan yang Maha Esa," kata Camat Grabag, Eko Setyo Husodo, Minggu (13/8).

Baca Juga: Dukung Transportasi Massal, Kemenhub Bangun Terminal Bus Purworejo Baru

Eko menjelaskan, sedekah bumi yang dilarung tidak hanya berupa sesajen. Namun juga hasil panen seperti sayur-mayur serta kepala kambing dan kerbau.

Selain melarung, tradisi sedekah bumi juga diramaikan dengan beragam pentas kesenian. Sedekah bumi juga diikuti oleh beberapa nelayan yang berasal dari Desa Awu-Awu dan Desa Rowo Kecamatan Kebumen.

Menurut Eko, kegiatan tersebut juga menjadi wadah para penduduk untuk saling membina tali silaturahmi dan saling menghormati. Agar masyarakat Purworejo semakin damai dan kondusif dalam melaksanakan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan.

“Kami juga berhara kegiatan ini dapat menjadi magnet obyek wisata budaya sekaligus wisata alam di Kabupaten Purworejo,” tuturnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner