bakabar.com, JAKARTA – Memasuki awal tahun 2022, perekonomian Indonesia menunjukkan geliat pemulihan ekonomi yang cukup positif, meski memang secara bertahap dan belum merata di semua sektor.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengapresiasi kebijakan rem dan gas yang dilakukan oleh Pemerintah. Bagaimanapun, Covid-19 masih ada dan harus tetap waspada.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Mardani H. Maming mengatakan meski begitu, roda perekonomian juga harus tetap berjalan. Menurutnya, tahun 2021 adalah tahun yang penuh tantangan. Namun, ekonomi Indonesia berhasil pulih dan keluar dari resesi ekonomi, serta kembali mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif.
“Di tahun 2022, kita menjaga optimisme bahwa pemulihan ekonomi akan semakin on track seiring dengan berbagai sektor ekonomi yang semakin membaik. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan bisa kembali ke 5 persen,” ujar Maming, saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022, di Financial Hall CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Namun, kata Maming, masih ada beberapa tantangan yang perlu diwaspadai dan dihadapi, yaitu ketidakpastian pandemi Covid-19 dengan varian-varian baru Covid-19 yang terus bermunculan harus diwaspadai agar tidak merusak momentum kebangkitan ekonomi. Kemudian, kebijakan-kebijakan di dunia, terutama tapering off dan kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS, The Fed yang bisa menyebabkan capital outflow dan bisa melemahkan nilai tukar rupiah.
“Selain itu, perkembangan harga komoditas dunia, disrupsi rantai pasok global, spill-over efek dari masalah utang raksasa seperti Tiongkok, dan Evergrande yang mencapai US$ 300 miliar akan lebih terasa tahun ini,” ucapnya.
Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu melanjutkan, ada beberapa momentum yang menjadi peluang untuk semakin memantapkan pemulihan ekonomi. Selain indikator-indikator ekonomi dalam negeri yang membaik, beberapa event internasional akan digelar di Indonesia tahun ini.
“Pertama, MotoGP pada Maret 2022 di Mandalika, Presidensi G20 yang dilaksanakan pada awal Desember 2021 sampai dengan November 2022 dengan agenda 157 pertemuan. Keduanya merupakan event dunia yang dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia,” ungkapnya.
HIPMI-APKASI Indonesia Economic Outlook 2022 akan menghadirkan 6 sesi diskusi dengan subtema-subtema yang vital bagi perekonomian Indonesia yang dibahas oleh narasumber-narasumber yang kompeten baik dari pejabat pemerintah, ekonom serta pelaku usaha.Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan acara ini tidak hanya dapat mengidentifikasi masalah dan tantangan pada pemulihan ekonomi nasional, melainkan juga menghasilkan gagasan yang konkret dan solutif sehingga dapat menjadi kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Hadir dalam acara tersebut para narasumber yang akan mengisi sebagai keynote speaker, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny Gerald Plate, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming, Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Ketua Bidang Perbankan dan Keuangan BPP HIPMI Anggawira, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Kepala Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia Solikin M. Juhro, Rektor Universitas Indonesia/Ekonom Senior Ari Kuncoro.
Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Imansyah, Chief Economist of Permata Bank Josua Pardede, Direktur Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Komisaris Infradigital Nusantara/Ekonom Fithra Faisal, VP Marketing Brick Indonesia Wilson Santoso, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan, Rektor Universitas Trilogi Prof. Mudrajad Kuncoro, Chief of Indonesia Economic Outlook HIPMI Muliandy Nasution, Senior Vice President Strategic Project Wagely Chandra Kusuma, serta Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani.