bakabar.com, SAMPIT- Program pembinaan yang selektif para pembimbing melalui ekstrakurikuler penelitian dan KIR, menjadi kunci keberhasilan SMPN 1 Sampit mencetak peneliti muda.
Hal ini terbukti, dengan dikirimnya 38 siswa asal SMPN 1 Sampit untuk mengikuti seleksi peneliti belia di tingkat provinsi Kalimantan Tengah, belum lama ini.
"Selain pengefektifkan program eksrakurikule penelitian, kami juga bermitra dengan orang tua. Dan ini sangat efektif dalam memetakan potensi bidang yang diteliti, karena peran orang tua sangat membantu dalam pendampingannya," kata Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso, kepada media ini, Rabu (4/12/2024).
Menurutnya, anak-anak di fasilitasi secara optimal melalui program sekolah maupun mitra dengan orang tua. Tak hanya itu, potensi lingkungan di kota Sampit juga sangat mendukung untuk dilaksanakan penelitian.
Suyoso menerangkan, penelitian merupakan salah satu kompetensi yang penting untuk anak-anak, karena mereka merupakan para calon pemimpin di masa depan yang pada saatnya nanti memiliki kebijakan yang ramah lingkungan, kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.
"Atas dasar itu, mereka dibiasakan untuk membaca data, terbiasa memaparkan data, dan terbiasa melakukan kegiatan yang bersifat ilmiah. Itu tujuannya, dan kita bersyukur di SMP Negeri 1 Sampit animo untuk melaksanakan penelitian itu memang sangat tinggi sampai tingkat provinsi babak pertama itu terkirim 38 siswa pendaftar, kemudian lolos 28 siswa," terangnya.
Setelah lolos karya tulis, ada penilaian substansi dari inovasi. Setelah itu ditetapkan ada 26 siswa dari SMPN 1 Sampit yang lolos.
Dilanjutkan dengan penilaian APPIK yaitu asli, penting, perlu, ilmiah dan konsisten. Yang mana dalam seleksi peneliti belia ini pemenang menjadi wakil Kalteng ditingkat nasional.
"Finalnya ada 18 siswa SMP Negeri 1 Sampit yang dinyatakan lolos ke tingkat nasional berdasarkan ambang batas atau passing grade," ungkapnya.
Suyoso menambahkan, bahwa tujuan anak mengikuti even peneliti belia yang pertama adalah memberikan pengalaman untuk anak-anak, khususnya melalui ajang tingkat nasional.
"Bertemu dengan momen nasional yang gridnya momen internasional itu sangat penting, jadi bukan untuk kalah atau menang, tetapi mendapatkan pengalaman," pungkasnya.