bakabar.com, PINRANG – Viral di media sosial seorang siswa SMAN 9 Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) menampar pacarnya saat berada di dalam kelas, diduga karena kesal dicueki.
Korban yang tak terima lantas melaporkannya ke polisi.
Aksi siswa menampar pacarnya itu terjadi pada Jumat (13/5) sekitar pukul 11.00 Wita dan terekam dalam sebuah video berdurasi 20 detik.
Dalam video yang diunggah @kabarnegri, tampak seorang laki-laki dan perempuan berhijab menggunakan seragam pramuka awalnya duduk berhadapan di dalam kelas.
Tak lama berselang, perempuan dalam video tersebut hendak berdiri meninggalkan kelas. Namun laki-laki tersebut menghalangi, kemudian spontan menampar pipi perempuan tersebut.
Dalam video itu juga terdengar jelas suara tamparan laki-laki tersebut. Usai menampar, ia pun lantas pergi.
Tidak terima dengan yang dialaminya, perempuan dalam video tersebut pun melaporkan pacarnya ke polisi.
Laporan tersebut kini telah ditangani Polres Pinrang.
“Iya, laporannya sudah masuk ke Polres Pinrang. Saat ini ditangani unit PPA,” kata Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis dikutip bakabar.com pada Senin (16/5).
Muhalis menjelaskan, penamparan tersebut terjadi pada Jumat (13/5) sekitar pukul 11.00 WITA di SMAN 9 Pinrang.
Saat itu, korban inisial VP berada di dalam kelas bersama teman-temannya.
Pelaku inisial SI kemudian datang dalam keadaan marah-marah. Korban sempat hendak keluar kelas, namun pelaku menghalangi.
“Pelaku menyuruh duduk korban dan menampar sebanyak satu kali di bagian pipi,” jelasnya.
Hingga saat ini, laporan masih didalami pihak kepolisian. Sehingga, motif pasti laki-laki dalam video beredar tersebut masih belum diketahui.
Sementara, Plt Kepsek SMAN 9 Pinrang, Andi Thamrin mengakui VP dan SI merupakan siswanya. Keduanya disebut memang berpacaran.
“Iya, benar murid kami. Jadi dua orang ini pacaran. Cuman katanya dicueki itu laki-laki kepada ceweknya, makanya dia menampar,” ungkap Thamrin.
Thamrin mengaku sudah menghubungi kedua orang tua siswa tersebut. Kedua orang tua siswa pun disebut menyerahkan peristiwa ini ke pihak sekolah untuk menyelesaikan.
“Orang tua masing-masing sudah tahu dan bilang menyerahkan ke sekolah untuk membantu menyelesaikan,” tegasnya.ukum.
“Orang tua serahkan ke kami. Insyaallah sementara dalam proses kita damaikan,” pungkasnya.
Respons Warganet
Sontak saja, video yang diunggah @kabarnegri di Instagram menuai kecaman dari warganet.
“Jangan karena alasan di bawah umur, lalu tidak hukum!” komen @kop***.
“Bahaya itu, kena rahang telinga. Bisa hilang keseimbangannya. Kelak, Tukan akan menunjukkan cara agar kau sadar karma itu ada atas perbuatan mu!” kata @gus***.
“Perempuan bukan untuk disakiti, melainkan untuk dilindungi. Apabila salah, maka jelaskan. Kalau tidak cocok, maka lepaskan. Harus bicarakan baik-baik,” ujar @sha***.