bakabar.com, KOTABARU – Imbas pandemi Covid-19, pemusnahan ranjau aktif yang tertanam di perairan Kotabaru resmi diundur hingga tahun depan.
Mundurnya pemusnahan ranjau-ranjau peninggalan era kolonial itu disampaikan langsung Sekda Kotabaru, Said Akhmad, Jumat (17/7) siang.
“Karena pandemi Covid-19 ini, ada pemotongan anggaran. Jadi, untuk agenda pemusnahan ranjau kita tunda 2021,” ujar Said Akhmad, dijumpai bakabar.com.
Untuk nominal anggaran, Sekda juga memastikan tetap ada. Tidak terdapat perubahan. Hanya, waktu pelaksanaannya saja yang ditunda.
“Kalau soal anggaran pemusnahannya tetap disiapkan. Sekitar Rp3 miliar,” terang Sekda.
Kepala Dinas Pariwisata Kotabaru, Khairian Ansari memastikan akan fokus terhadap agenda pemusanahan ranjau tersebut.
Bahkan, untuk memuluskan agenda itu, dua proyek besar di kawasan Siring Laut ditunda. Di antaranya, Masjid Apung, dan perpanjangan dermaga.
“Untuk rencana Masjid Apung, dan perpanjangan dermaga kita tunda dulu. Kita fokus pemusnahan ranjau,” ujarnya.
Komandan Lanal Kotabaru, Letkol Laut (P) Guruh Dwi Yudhanto juga memastikan ranjau yang masih tertanam di pesisir Pulau Laut termasuk Siring Laut aktif, dan harus segera dilakukan pemusnahan.
“Iya, ranjau itu masih aktif. Makanya, harus secepatnya dimusnahkan. Terlebih adanya wacana pengembangan Siring Laut. Takutnya, meledak ketika ada benturan tiang pancangnya,” pungkas Danlanal Guruh.
Editor: Fariz Fadhillah