bakabar.com, JAKARTA - Calon Presiden Usungan PDIP, Ganjar Pranowo muncul sebagai model tayangan Adzan televisi Swasta.
Tanggapi hal tersebut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) lebih pilih angkat tangan dan enggan berkomentar serius.
"Ya silakan saja. Mau itu tayangan azan, sabun mandi atau apa ya terserah," ujar Gus Yahya saat Konfrensi Pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (16/9).
Baca Juga: KPI: Tayangan Azan yang Tampilkan Ganjar Tak Langgar Aturan
PBNU menilai adanya Ganjar atau tidak dalam tayangan video Adzan tersebut tidak mengubah makna dari azan itu sendiri.
"Orang azan di TV itu kan tidak menjadi penanda masjid," ujarnya
Gus Yahya juga meminta masyarakat untuk melihat secara logika dunia politik yang saat ini sedang panas terkait Isu Pilpres 2024.
Pertimbangan kemajuan Indonesia itu sendiri tergabung dari pilihan Masyarat yang memilih siapa Presiden Mereka.
"Tapi ya sama, kita pokoknya mengajak masyarakat melihat semua aktor politik ini secara rasional," ujarnya.
Baca Juga: PBNU soal Tayangan Azan Ganjar: Bukan Politik Identitas!
Dalam persoalan Ganjar ini juga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta klarifikasi dari pihak stasiun TV.
KPI pun akan mempertimbangkan apakah tayangan itu mengandung pelanggaran atau tidak dan segera mempublikasikan hasilnya.