bakabar.com, JAKARTA - Capres PDIP Ganjar Pranowo membela Presiden Jokowi yang dinilai banyak pihak melakukan intervensi politik terkait Pilpres 2024. Banyak pihak yang mengartikan istilah "cawe-cawe" Jokowi sebagai intervensi politik.
"Istilah cawe-cawe yang selama ini diartikan mengintervensi politik, saya pikir tidak fair. Saya kira itu tidak akan terjadi," kata Ganjar usai peresmian Rumah Aspirasi Relawan di Menteng, Jakarta, pada Kamis (1/6).
Baca Juga: Kisah HP Ganjar yang Rusak hingga Pesan untuk Relawan
Ganjar menilai, istilah cawe-cawe yang diucapkan Jokowi sebagai bentuk menggunakan hak politiknya, lantaran Jokowi juga merupakan kader PDIP.
“Jadi artinya kalau soal cawe-cawe sebagai kader partai, pasti beliau akan cawe-cawe, karena punya hak politik," ujar Ganjar.
"Jadi saya sangat percaya beliau sedang menggunakan hak politiknya sekaligus sebagai kader partai," sambungnya.
Baca Juga: Ganjar dan Rumah Aspirasi, Salah Satu Kunci Kemenangan Pilpres
Ganjar juga mengklaim telah mengenal Jokowi sejak lama. Ia mengingat, pernah dua kali menjadi tim pemenangan kampanye Jokowi saat Pilpres tahun 2014 dan 2019.
“Saya kenal beliau sejak jadi wali kota, kita tim sukses beliau di gubernur, tim sukses di pilpres dan kami sangat dekat sekali," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan tidak akan bersikap netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Jokowi mengklaim hal tersebut dipilihnya untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
“Saya harus cawe-cawe,” kata Presiden Jokowi ketika berbincang-bincang dengan para pemimpin media massa di Istana Merdeka, (29/5).