bakabar.com, PALANGKARAYA – Masih ingat dengan Bajakah?
Tanaman ini viral hasil penelitian pelajar SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tahun lalu.
Terbaru, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Kalteng masih meneliti khasiat tanaman penyembuh kanker itu.
Mereka menggandeng Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah.
“Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait klasifikasi tanaman bajakah karena ada sekitar 200 jenis/spesies,” kata Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Keinginan Sugianto itu disampaikan oleh Sekda Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri, kepada anggota Komisi IX DPR RI yang sedang melakukan kunjungan kerja, Kamis (13/2) kemarin.
Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk identifikasi, uji sitotostik in vitro ekstrak dan uji fitokimia beberapa sampel tumbuhan bajakah.
Tetapi proses penelitian dan pengembangan tumbuhan berkhasiat obat ini masih perlu dukungan banyak pihak, khususnya lembaga-lembaga riset lain sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Tak dipungkiri, Kalimantan Tengah, masih banyak sumber daya alam (SDA) hayati yang sebagian memiliki fungsi pengobatan. Sebab hutan di Kalimantan Tengah, memiliki kekayaan biodiversitas yang tinggi, termasuk di dalamnya terdapat tumbuhan hutan yang berkhasiat sebagai obat.
Pemanfaatan tumbuhan hutan berkhasiat obat (THBO) ini sudah dilakukan masyarakat sejak masa lampau. Salah satunya tumbuhan yang secara tradisional digunakan Suku Dayak untuk pengobatan adalah tumbuhan bajakah tunggal.
Baca Juga: Dari Tenun Pagatan Hingga Akar Bajakah Turut Dipamerkan di JIExpo
Baca Juga: KPH Cantung Temukan Potensi Akar Bajakah di Kotabaru
Repoter: Ahc23
Editor: Fariz Fadhillah