News

Gaikindo Bertekad Industri Otomotif Bisa Menjadi Pahlawan Devisa

apahabar.com, JAKARTA – Pameran Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) 2022 pada Agustus mendatang akan mengedepankan…

Featured-Image
GIIAS akan kembali bergulir pada tanggal 11 hingga 21 Agustus 2022 di ICE – BSD City, Tangerang. (Foto: dok. apahabar/Denny)

bakabar.com, JAKARTA – Pameran Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) 2022 pada Agustus mendatang akan mengedepankan dan memfokuskan teknologi kendaraan berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV).

Hal tersebut merupakan bentuk dukungan Gaikindo dan industri otomotif terhadap upaya pemerintah Indonesia menuju transisi peralihan bahan bakar fosil ke kendaraan listrik.

Selain itu, juga sebagai pengembangan ekosistem industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo menjelaskan, GIIAS 2022 akan menjadi sarana yang memberikan sumbangsih pada salah satu aspek penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Yakni membangun pengetahuan masyarakat mengenai keunggulan, cara penggunaan, dan efek positif dari kendaraan berbasis baterai,” kata Nangoi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/7).

img

Gaikindo berharap industri otomotif jadi pahlawan devisa. (Foto: dok. apahabar)

Dia menyebut, bahwa selalu ada pembahasan negatif mengenai otomotif, yaitu bagaimana masyarakat menghambur-hamburkan uang dan polusi.

“Tekad kita yang pertama adalah berbenah diri dan menjadi pahlawan devisa,” ujarnya

Pahlawan devisa yang dimaksud Nangoi adalah bagaimana Indonesia lebih banyak melakukan ekspor daripada impor, sehingga menghasilkan pemasukan positif bagi negara.

“Untuk pameran kali ini kami akan tekankan mengenai mobil masa depan kita, Electric Vehicle,” tegasnya.

“Mobil listrik memiliki dua keunggulan utama, yaitu tidak ada polusi dan tidak ada suara sehingga kebisingan pun bisa kita tekan,” tambahnya.

Ia juga menambahkan, bahwa GIIAS merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan industri otomotif di Indonesia.

“Apabila industri otomotif maju, maka otomatis kondisi ekonomi bisa diperbaiki. Karena industri otomotif akan menggerakkan banyak sekali industri-industri pendukung lainnya,” tutupnya.

(Adit)



Komentar
Banner
Banner