Tak Berkategori

FLUKTUASI RUPIAH: Perkasa bersama Rupee dan Renminbi

apahabar.com, JAKARTA – Mari beri apresiasi untuk Rupiah. Kendati masih rawan bergejolak, performa mata uang Garuda…

Featured-Image
Foto/merahputih.com

4. Dukungan Tiongkok

Pertumbuhan ekonomi di Tiongkok ternyata berkontribusi terhadap penguatan rupiah. CNBC Indonesia melaporkan, investasi tetap Tiongkok sepanjang periode Januari-Oktober 2018 berhasil tumbuh 5,7 persen year-on-year (YoY), melampaui proyeksi pasar di angka 5,5 persen.

Selain itu, pemerintah Tiongkok juga berkomitmen mendorong dunia usaha dengan memberikan izin kepada 45 proyek investasi bernilai 437,4 triliun Yuan pada kuartal III/2018. Jumlah ini mencapai sepertiga dari total nilai investasi yang disetujui sepanjang 2018.

Tiongkok juga menggenjot belanja negara sebagai stimulus bagi sektor swasta. Sebagai negara tetangga dan juga mitra dagang, kebijakan ini tentu saja memberikan pengaruh positif pada kinerja perdagangan Indonesia.

5. Penurunan harga minyak dunia

Satu hal lain, harga minyak dunia dalam beberapa hari ini cenderung turun. Patokan harga minyak Brent pada Nasdaq menunjukkan hingga 6,6 persen menjadi $65,47 per barel.

Ekonom Institute for Development of Economics (INDEF) Bhima Yudhistira menuturkan, bagi Indonesia yang mengandalkan impor minyak, kabar ini menyenangkan karena inflasi bisa ditekan.

Turunnya harga minyak dunia tak lepas dari drama hubungan AS dan Arab Saudi. Di tengah konflik pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, Trump menunjukkan sikap dukungannya kepada Arab Saudi.

Trump secara terbuka memberikan apresiasinya kepada Arab Saudi karena berhasil menekan produksi sehingga harga minyak turun.

Baca juga :Jelang Maulid, Pertamina Prediksi Kebutuhan LPG 3 Kg Bakal Naik

Sumber: Berita Tagar

Editor: Fariz.



Komentar
Banner
Banner