bakabar.com, SEMARANG – Mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mampu tekan fluktuasi harga cabai yang sempat mencapai harga termahal Rp90 ribu per kilogram.
Kini, harga cabai di pasaran berada di kisaran Rp50 ribu-Rp70 ribu per kilogram.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan hal tersebut dikarenakan langkah strategis dilakukan Pemprov Jateng bersama Bank Indonesia dan Satgas Pangan serta instansi terkait, mampu menekan harga.
Baca Juga: Nataru 2024, Pelni Balikpapan Prediksi Penumpang Naik 10 Persen
Nana mengungkapkan operasi pasar komoditas cabai dilakukan dalam sepekan ini. Dimulai dari 9-15 Desember di Pasar Karangayu, Pedurungan, dan Gayamsari Kota Semarang.
"Cabai rawit merah dulu Rp80 ribu-Rp90 ribu, setelah terus operasi pasar menurun diangka Rp73 ribu, dan menurun kembali ke Rp62 ribu. Sedangkan cabai merah keriting saat ini Rp54 ribu per kg,” ujarnya, saat tinjauan operasi pasar di Pasar Karangayu Kota Semarang, Jumat (15/12) kemarin.
Ia mengatakan akan komitmen menggelar kegiatan serupa pada komoditas yang mengalami kenaikan harga. Ini sekaligus upaya menekan inflasi Jateng, yang kini mencapai 3,16 persen.
“Terus akan kita tingkatkan operasi pasar untuk stabilkan harga. Ke depan tidak hanya di tiga pasar di Kota Semarang, juga di kabupaten/kota lain di Jateng, Insyaallah. Supaya memengaruhi harga dan keterjangkauan harga, untuk membeli komoditas sehari-hari,” paparnya.
Baca Juga: Jelang Nataru, Bapanas Pastikan Stok Pangan Nasional Aman
Sementara itu, penjual sayur Pasar Karangayu Royati mengungkapan bahwa harga cabai saat ini memang mrngalami penurunan sejak lima hari lalu.
“Kalau cabai rawit sekarang saya jual sekitar Rp65 ribu per kilogram. Kalau yang cabai merah besar Rp62 ribu. Turunnya lima hari ini,” jelasnya.
