bakabar.com, JAKARTA – Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (Dit. PMM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) bakal menyelenggarakan Festival Indonesia Bertutur di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 7 sampai 11 September 2022.
Direktorat Indonesia Bertutur, Melati Suryodarmo, menyebut festival ini bakal menghadirkan seniman, pencipta karya, dan pelaku budaya yang menghasilkan karya berupa narasi-narasi sejarah dalam bentuk digital.
"Kurasi dari Indonesia Bertutur itu memang seniman yang dalam praktiknya memiliki hubungan dengan teknologi digital. Bahkan, dari seni pertunjukannya pun yang menggunakan teknologi digital," ungkap Melati di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Rabu (31/8).
Dia menjelaskan pemilihan seniman itu berdasarkan penilaian tim penyelenggara Festival Indonesia Bertutur. Secara saksama, mereka memilih seniman yang memiliki track record berkaitan dengan tema festival.
Selain itu, Festival Indonesia Bertutur juga menampilkan sembilan karya terbaik yang dipilih dari pre-event. Acara itu bersistem open submission, yang memperbolehkan seniman mana pun mengajukan karyanya, untuk kemudian mendapat penilaian dari juri.
Lantas, karya digital apa saja yang bakal ditampilkan di Festival Indonesia Bertutur 2022?
Dari Video Mapping, Film, hingga Expanded Media
Melati membeberkan sejumlah karya digital dari seniman-seniman terpilih bakal ditampilkan di Festival Indonesia Bertutur. Salah satunya adalah Kirana Maya, yaitu festival cahaya yang mempertunjukkan video mapping.
Selain itu, sambung Melati, ada pula Layar Ramba yang merupakan festival film tari. Pada festival ini, pengunjung bisa menyaksikan film dengan sinematografi yang apik di kawasan outdoor bernuansa taman kawasan Candi Borobudur.
"Kita bisa melihat film-film tari yang ceritanya itu benar-benar film, bukan hanya menari di depan kamera. Itu sinematografinya terpilih oleh sutradara-sutradara yang bagus," pungkas dia.
Melati mengatakan Festival Indonesia Bertutur turut disemarakkan dengan Expanded Media. Ini merupakan pameran seni rupa yang melibatkan empat art space di sekitar kawasan Candi Borobudur, yakni Museum H. Widayat, Apel Watoe Art Gallery, Limanjawi Art House, dan Eloprogo Art House.
"Kemudian, ada Panggung Senja. Itu berlangsung sampai surup atau matahari tenggelam. Jadi ada panggung-panggung yang menghadirkan seniman sekitar Magelang dan Yogyakarta, juga ada Ardhito Pranomo" katanya.
Wah, banyak sekali, ya, acara yang bakal ditampilkan di Festival Indonesia Bertutur 2022. Jadi, apakah Anda tertarik menghadiri festival ini? (Nurisma)