Tak Berkategori

Fenomena K-pop hingga Jadi Mesin Pencetak Uang di Korsel

apahabar.com, JAKARTA – Korean Pop atau K-pop adalah fenomena. Jika pada 1960-an, dunia dilanda British Invansion,…

Featured-Image
Black Pink. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Korean Pop atau K-pop adalah fenomena. Jika pada 1960-an, dunia dilanda British Invansion, sekarang grup-grup K-pop menjadi penguasa di pasar musik internasional.

Ini juga menjadi sejarah tersendiri, sebab belum pernah ada kelompok musik dari Asia yang bisa menguasai pasar musik di Amerika Serikat. Dengan musik dan tarian yang enerjik, K-pop mampu menyihir jutaan orang di dunia.

Mengutip dari detik.com, grup musik asal Korea Selatan pertama kali muncul pada 1992. Sebuah grup bernama Seo Taiji and Boys memulai debut dan mengubah industri musik di Korea Selatan.

Namun, puncaknya baru terjadi belakangan ini hingga banyak anggota boyband dan girlband yang memiliki penghasilan tinggi dan harta yang berlimpah.

Sebenarnya dari mana saja ya mereka bisa mendapatkan harta tersebut?

Biasanya saat memulai debut, agency akan memberikan gaji untuk para anggota band ini. Kemudian dukungan dari para fans sampai investasi.

Yes investasi! Anggota band K-pop ini juga kerap kali investasi lho biasanya mereka menjadi investor di sebuah bisnis atau menanamkan modal di real estate. Selain itu aset yang memang sudah dimiliki sebelumnya dan seberapa besar pengaruh mereka untuk media sosial.

Pada periode 2019/2020, BLACKPINK dan BTS merupakan dua grup vokal yang mencatatkan kekayaan bersih terbesar dibandingkan grup lainnya.

Namun memang ada banyak hal yang harus dilakukan oleh anggota mereka. Mulai dari anggota BLACKPINK yang harus memiliki karir solo yang sukses, hingga anggota BTS yang harus mengikuti wajib militer.

Pada 2018 saja regulator pengawas keuangan Korea Selatan mencatat keempat agency seperti Big Hit Entertainment, SM Entertainment, JYP Entertainment dan YG Entertainment mampu mengumpulkan pendapatan hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,6 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.600.

Saat itu SM Entertainment menghasilkan pendapatan paling besar sekitar US$ 518 juta, kemudian YG Entertainment US$ 243 juta. Big Hit kala itu masih menduduki posisi ketiga dengan pendapatan sekitar US$ 192. juta dan terakhir JYP berada di posisi keempat dengan penghasilan sekitar US$ 107 juta.

Mengutip Statista, walaupun berada di posisi ketiga, Big Hit merupakan agency yang mencatatkan keuntungan terbesar dari dua band yang mereka bina. Keuntungan yang dikantongi sekitar US$ 67 juta, SM Entertainment US$ 44 juta, JYP Entertainment US$ 25 juta dan YG Entertainment US$ 10 juta.



Komentar
Banner
Banner