bakabar.com, BANJARBARU - Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan menghentikan sementara waktu operasional BRT Banjarbakula atau yang populer dikenal dengan nama Tayo Biru.
Alasan penyetopan sementara adalah pembenahan besar-besaran. Bukan sekadar perbaikan fisik, juga mengembalikan kepercayaan publik terhadap layanan transportasi tersebut.
Tercatat sejak 10 Mei 2025, seluruh armada Tayo Biru mulai masuk masa pemeliharaan menyeluruh. Mulai dari sistem pembayaran, GPS, CCTV, hingga pengirim sinyal. Seluruh komponen dikalibrasi ulang agar sejalan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) nasional.
Perbaikan tersebut terinspirasi dari kesuksesan Bus Trans Banjarbakula (BTS) alias Tayo Kuning yang dinilai lebih unggul oleh masyarakat.
"Kami ingin mengubah wajah BRT Banjarbakula, tidak hanya secara teknis tapi juga dari sisi sumber daya manusia," jelas Kadishub Kalsel, Fitri Hernadi, Kamis (15/5).
Tak tanggung-tanggung, Dishub Kalsel juga mengevaluasi seluruh awak BRT, termasuk sopir dan navigator. Mereka yang dinilai belum memenuhi standar operasional akan diganti lewat proses rekrutmen ulang.
Dishub Kalsel juga sedang menyusun ulang fondasi pelayanan, sebab keamanan dan efisiensi berarti penting, mengingat operasional BRT dianggap terlalu boros dari sisi SDM.
Adapun target pembenahan selesai pada 19 Mei 2025. Selama masa perbaikan, masyarakat diminta untuk beralih sementara ke layanan BTS.