bakabar.com, BANJARMASIN – Nasi kuning banjar kerap menjadi menu andalan untuk sarapan pagi bagi warga Kalimantan Selatan,.
Memang nasi kuning banyak dijajakan di Banjarmasin saat pagi hari.
Seperti namanya nasi kuning yang menjadi menu sarapan warga Banjarmasin ini berwarna kuning.
Berbeda dengan yang dijual di berbagai daerah, nasi kuning khas Banjarmasin menyajikan lauk puaknya seperti ikan haruan (gabus), ayam, dan telur yang dibaluri dengan sambal habang (merah).
Namun tahukah asal-usul terbuatnya nasi kuning dan cara pengolahannya.
Berikut sederet tentang nasi kuning dan cara pengolahan khas masyarakat Banjarmasin:
1. Bermula di Zaman Kerajaan Hindu
Walaupun kerap dijumpai di seluruh Indonesia, terutama pada daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, Banjar, Manado juga Bali, rupanya asal usul diolahnya nasi kuning berasal dari Jawa.
Namun, hingga saat ini para pakar kuliner masih belum mengetahui dari daerah Jawa bagian mana nasi kuning berasal.
Tetapi menurut sejarah asal-usul bermula di zaman kerajaan Hindu.
Agama Hindu mempercayai bahwa dewa-dewi banyak yang tinggal di gunung dan di pulau Jawa terdapat banyak gunung. Mulai dari gunung berapi hingga yang tidak.
Masyarakat kerajaan hindu membuat nasi kuning berbentuk kerucut untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan memohon keselamatan kepada dewa-dewi.
Walaupun nasi kuning berasal dari masyarakat Hindu, saat kerajaan Islam mulai muncul di tanah Jawa, masyarakat di pulau Jawa tetap membuat tumpeng untuk mengungkapkan rasa syukur.
Ketika agama Islam muncul di pulau Jawa, tumpeng digunakan sebagai ungkapan rasa syukur dan memohon keselamatan kepada Tuhan.
Begitu juga nasi kuning khas Banjarmasin, terkadang juga disajikan saat acara-acara syukuran. Untuk cita rasanya pun disesuaikan dengan lidah warga Banjarmasin.
2. Cara pengolahan nasi kuning khas Banjarmasin
Nasi kuning khas Banjarmasin memiliki cita rasa berbeda dengan daerah-daerah lainnya, lantas bagaimana cara pembuatannya.
Awal mula, sediakan bahan-bahan yang diperlukan seperti beras, kelapa tua, kunyit, daun pandan dan air secukupnya untuk membuat Nasi Kuning.
Kemudian, parut kelapa tua dan kunyit secara bersamaan dan peras beberapa kali sampai mendapatkan santan kuning yang jernih.
Dari santan tersebut, selanjutnya rebus sekitar 20 menit, sambil diaduk sampai mendidih dan jangan lupa tambahkan sedikit garam.
Lalu masukkan pula daun pandan dan beras bersama santan sambil diaduk hingga meresap ke dalam beras dan menjadi nasi setengah matang.
Jika nasi tadi sudah setengah matang, pindahkan lagi ke panci kukusan yang airnya sudah mendidih.
Bila nasi sudah sampai matang sempurna, maka angkatlah dan siap untuk disajikan.
Untuk membuatnya semakin lezat disantap bersama lauk dengan bumbu atau sambal habangnya.
Cara membuat lauk bumbu sambal habang. Pertama-tama siapkan lauk sesuai selera seperti ayam, Haruan (Gabus) atau pun telur.
Kemudian untuk bumbu sambal habang, siapkan cabe merah kering, bawang merah, bawang putih, jahe, kayu ,gula, garam, dan terasi secukupnya.
Bila sudah lengkap, potonglah lauk yang telah disediakan sesuai kebutuhan.
Kemudian rendam Cabe Kering Besar selama 30 menit atau rebus sampai mengembang dan tiriskan. Jika sudah, potong kecil-kecil cabe kering tadi.
Selanjutnya kupas bawang merah, bawang putih, dan jahe secukupnya sebelum nanti empat bahan tersebut diulek atau diblander sampai halus.
Siapkan wajan dan panaskan minyak goreng.
Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan tambahkan terasi lalu tumis sampai harum.
Lalu jika proses tersebut sudah dirasa cukup, masukkanlah lauk sesuai kebutuhan dan terus diaduk beberapa menit dengan tambahan air secukupnya.
Apabila lauk atau daging ayam tadi sudah empuk dan kuah Masak Habangnya mengental, maka angkatlah bumbu ters dan siap untuk disajikan.