Pembersihan pun baru dilakukan dalam 3 hari terakhir. Adapun lokasi penemuan mayat berjarak sekitar 2 kilometer dari perkampungan.
Kemudian dari penuturan sang adik kepada polisi, korban sudah tak terlihat di sekitar desa sejak 31 Agustus 2022.
Diketahui pula bahwa korban memiliki riwayat penyakit kejiwaan sejak 8 tahun lalu, sehingga sulit menjalin komunikasi.
“Korban diduga sudah hilang, ketika sang adik mengantar makanan ke kebun sejak 31 Agustus 2022. Kemudian dilakukan pencarian dan sempat diumumkan di media sosial (medsos), tapi tak ditemukan,” jelas Napitupulu.
Sementara penyebab kematian diduga kuat akibat korban tidak mendapat asupan makanan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah langsung dibawa ke rumah korban untuk selanjutnya dimakamkan,” beber Napitupulu.
“Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban, serta menerima kejadian tersebut,” tandasnya.