Nasional

Fakta Longsor Sukabumi: 30 Rumah Tertimbun hingga Lokasinya Tak Layak Huni

apahabar.com, JAKARTA – Pada penghujung tahun lalu, tepatnya Senin 31 Desember 2018, sekira pukul 17.00 WIB,…

Featured-Image
Lokasi longsor di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi. Foto-Okenews

bakabar.com, JAKARTA - Pada penghujung tahun lalu, tepatnya Senin 31 Desember 2018, sekira pukul 17.00 WIB, Indonesia kembali tertimpa bencana. Tanah longsor terjadi di Kampung Cimapag Sigaherang, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hujan deras yang mengguyur sekitar Desa Sinaresmi menimbulkan aliran air di area hutan dan persawahan. Jenuhnya air menyebabkan longsor perbukitan, kemudian materialnya meluncur menuruni lereng dan menimbun rumah warga yang ada di bawahnya.

Berikut ini fakta-fakta terkait bencana longsor di Kampung Cimapag, Sukabumi, sebagaimana Okezone himpun, Rabu (2/1/2019).

  1. Sebanyak 30 rumah tertimbun

Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat sedikitnya ada 30 rumah tertimbun tanah longsor di Kampung Cimapag, Sukabumi. Itu berarti sebanyak 32 KK atau 101 jiwa menjadi korban bencana ini.

  1. Korban masih dalam pencarian

Dari 101 warga Kampung Cimapag, Sigaherang, tercatat 63 orang selamat, 3 orang luka-luka dan dirujuk ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu, 15 orang meninggal dunia, dan 20 orang masih dalam pencarian.

  1. Kegiatan evakuasi alami kendala

BPBD Kabupaten Sukabumi bersama TNI, Polri, Basarnas, aparat setempat, relawan, dan masyarakat mengalami beberapa kendala saat mengevakuasi para korban longsor. Kondisi di lokasi kejadian masih diguyur hujan rintik hingga deras.

Selain itu, jaringan komunikasi seluler pun terhambat, sehingga Tim SAR gabungan hanya bisa mengandalkan radio handy talkie.

Baca Juga:Longsor Sukabumi: Pencarian 20 Korban yang Tertimbun Dilanjutkan Pagi Ini

  1. Sempat lakukan pencarian secara manual

Tim SAR gabungan sempat melakukan pencarian korban secara manual sejak Senin 31 Desember 2018 malam hingga Selasa 1 Januari 2019. Hal itu dikarenakan dua alat berat yang sudah disiapkan mengalami kesulitan masuk ke lokasi bencana.

Jalan menuju lokasi kejadian diketahui sempit, berbukit, dan medannya berat. Belum lagi, masih terjadi beberapa longsor kecil. Namun akhirnya pada hari ini, Rabu 2 Januari 2019, satu alat berat bisa masuk ke lokasi tersebut.

  1. Berpotensi longsor susulan

BNPB memprediksi Desa Adat Sirnaresmi di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, masih berpotensi dilanda longsor susulan, meski intensitasnya kecil.

“Kondisi tanah juga rapuh, terurai, dan berlumpur akibat hujan menyebabkan kesulitan Tim SAR mencari korban,” papar Sutopo.

  1. Lokasi longsor rawan bencana dan tak layak huni

Kampung Cimapag terletak di bawah bukit terjal dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Daerah tersebut memilik tanah gembur yang mudah longsor ketika curah hujan tinggi.

Menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman, berdasarkan pengamatan sementara, daerah itu sangat rentan terjadi pergerakan tanah dan tidak layak dihuni. Namun, sulit meyakinkan warga untuk pindah.

Baca Juga:Longsor Sukabumi, Sudah 15 Korban Ditemukan Tewas

Sumber: Okezone
Editor: Syarif

Lokasi longsor di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi. Foto-Okenews



Komentar
Banner
Banner