Kalsel

Fakta-Fakta Buronnya Pembunuh Brutal di Gambah HST, Residivis yang Ahli Survival

apahabar.com, BARABAI – Herlan (45), pelaku pembunuhan Didi Rahman (42) tampaknya ‘betah’ hidup dalam pelarian. Kurang…

Featured-Image
Herlan pelaku pembunuhan Didi hingga kini masih buron. Sempat beberapa kali dilaporkan keluar dari lokasi persembunyian. Foto: Ist

Daerah ini masih minim penduduk. Wilayahnya masih banyak perkebunan karet, sawah dan ladang warga dan memiliki vegetasi rapat.

"Kami selalu melakukan pencarian dan menyisir daerah-daerah kemungkinan terduga pelaku ini bersembunyi," kata Kasat Reskrim, AKP Purnoto melalui anggota Humas Polres HST, Aipda M Husaini dihubungi bakabar.com, Senin (23/8).

Husaini berharap bagi masyarakat yang mengetahui maupun melihat Herlan dapat memberi informasi ke jajaran Polres HST terdekat.

Lantas, bagaimana jika ada yang melihat namun tidak memberitahu ke pihak berwajib terlebih menyembunyikan pelaku?

"Tentu ada sanksi bagi orang yang ikut terlibat dalam tindak kriminal," kata Husaini.

Hal ini sudah diatur dan tertera dalam Pasal 221 Ayat 1 KUHP. Isinya mengenai perbuatan menyembunyikan orang yang melakukan kejahatan dan menghalang-halangi penyidikan.

Alasan Polisi Sulit Tangkap Pembunuh Brutal di Gambah HST

Ya, Herlan sempat terlihat di Desa Aluan beberapa saat. Bahkan dikabarkan sempat keluar-masuk wilayah hutan di desa Kecamatan Batu Benawa ini.

"Ada yang melihat. Tapi ketika ditanya lagi, yang melihat mengaku tidak tahu. Tidak juga melapor," kata Yayar, kakak kandung Didi.

Usai menghabisi Didi, Herlan sempat terlihat kembali ke kediamannya. Sejurus kemudian ia menghilang di balik rimbunnya hutan di belakang rumahnya.

"Hutan itu kalau sudah masuk terbagi ada yang keluarnya ke Desa Rasak. Pokoknya bisa tembus ke mana-mana," ujar Yayar.

Desa Gambah RT 4 Kecamatan Barabai tidak terlalu jauh dari Desa Aluan. Pelarian Herlan, dikabarkan menuju desa di Kecamatan Batu Benawa itu. Sekitar 10 menit, berkendara dari Gambah sudah mencapai desa tersebut. Batu Benawa luasnya lebih besar dibanding Barabai, yakni mencapai 54,52 kilometer persegi.

Antara Gambah dengan Aluan hanya dihelat kebun, semak dan persawahan. Dikabarkan, usai membunuh rekannya, Herlan lari ke arah hutan yang berbatasan dengan Aluan. Isu beredar, Herlan bersembunyi di daerah itu.

Desa Aluan ini cukup memungkinkan untuk Herlan ke mana pun bersembunyi. Misalnya ke Kecamatan Batang Alai Selatan maupun ke Hantakan. Daerah ini masih dikelilingi perkebunan dan persawahan warga. Sebagiannya sepi juga penduduk.

"Iya (terlihat) keluar dari Aluan. Kemungkinan (ada) di hutan Telaga Besar. Pokoknya (ada terlihat) sampai Sekolah SMKN 2," katanya.

Herlan diyakini memiliki kemampuan bertahan hidup di hutan. Sehari-hari residivis kasus pembunuhan di Kotabaru ini dikenal sebagai pemanjat pohon kelapa. Terakhir kali terlihat, Herlan juga masih membawa senjata tajam. Karenanya, tak ada warga yang berani mengejar usai ia menghabisi Didi.

Menurut Yayar, berkeliarannya Herlan membuat resah masyarakat. Mereka takut untuk beraktivitas di hutan.

Meski begitu, Yayar berharap warga yang melihat keberadaan Herlan segera melapor ke aparat desa setempat untuk memudahkan pencarian polisi.

"Untuk pencarian pelaku, kami hanya berharap pihak kepolisian. Orang tua kami sudah sakit-sakitan memikirkan pembunuh Didi belum ketemu. Kami sangat berterima kasih kepada polisi yang siang dan malam bergerak terus mencari pelaku, kami doakan semoga bisa menangkap Herlan," pungkas Yayar.

Kronologis Pembunuhan

Berani Sembunyikan Pembunuh Brutal Desa Gambah HST, Siap-Siap Pidana!

Tak ada yang berbeda pada siang itu sampai akhirnya kedatangan Herlan menenteng sebilah parang mengejutkan warga di hajatan pernikahan.

"Ayo, dan lihat Didi sudah aku bunuh," ujar Herlan sambil berlalu meninggalkan warga.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
1234


Komentar
Banner
Banner