bakabar.com, BANJARMASIN - Banjir di Kalsel belum berlalu. Banjir paling parah terasa di empat kabupaten/kota, Banjarbaru, Banjar, Hulu Sungai Tengah (HST) dan Tanah Laut (Tala).
Sejak kemarin, Kamis (14/1) Satuan Brimob Polda Kalsel menerjunkan personelnya guna membantu warga yang terjebak untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Sedikitnya ada 100 personel Brimob dikerahkan ke lokasi banjir. Evakuasi dipimpin langsung Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Kalsel, Kombes Pol Ronny Suseno.
Ronny menyebutkan, para personel dikerahkan untuk membantu proses evakuasi, baik warga maupun barang-barang yang masih bisa dipergunakan, dari lokasi banjir.
“Saat ini kami lakukan evakuasi warga dan barang-barang korban banjir, membantu pengaturan lalu lintas, melakukan perbaikan pada akses jalan yang terputus," katanya, Jumat (15/1).
Ronny bilang, para personel yang sudah berada di lokasi banjir membantu masyarakat yang terdampak banjir akan terus bersiaga hingga pascabanjir surut dan aktivitas kembali normal.
"Selain membantu warga yang terdampak banjir, Polda Kalsel dan Polres Jajaran juga menyediakan makanan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir," tukasnya.
Sementara itu, pada hari Kamis itu juga, sebanyak 15 personel SAR (Search And Rescue) Dit Polairud Polda Kalsel diterjunkan guna membantu korban banjir di Desa Pengaron Kabupaten Banjar dan Desa Bati-bati Kabupaten Tala.
“Kami menerjunkan 15 personel untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dengan menggunakan sarana Perahu karet, Bus, Truck dan Double Cabin, untuk mengevakuasi korban ketempat yang lebih aman,” kata Direktur Polairud Polda Kalsel, Kombes Pol Nyoman Budiarja.
Dia mengatakan, personel yang diterjunkan tersebut bergabung dengan personel polisi dari Polres dan Polsek setempat termasuk dengan relawan guna mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
Selain membantu evakuasi, pihaknya juga melakukan patroli di daerah setempat untuk mengetahui daerah banjir lainnya.
Berdasarkan data dari personel Dit Polairud Polda Kalsel dilapangan, banjir yang meredam Desa Pengaron mencapai ketinggian air lebih dari 1 meter.
Adapun jumlah rumah yang terendam sebanyak 200 buah, dengan jumlah korban sekitar 250 kepala keluarga (KK).
Sedangkan banjir yang berada di Desa Bati-bati mencapai ketinggian air lebih dari 1,5 meter dengan jumlah korban sekitar 394 kepala keluarga (KK).
Selain mengevakuasi masyarakat beserta harta bendanya ke tempat yang aman, personel Dit Polairud Polda Kalsel juga memberikan Sembako sembari menghimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap aliran listrik.