bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah lewat Kementerian ESDM Bakal memasukkan program pembagian 680.000 paket bantuan penanak nasi listrik atau rice cooker ke dalam program prioritas tahun ini.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan rencana ini masih dibahas di internal pemerintah untuk detail total anggarannya.
"Penanak nasi listrik sebanyak 680 ribu unit ini masih dalam pembahasan dengan lintas terkait," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Jumat (3/2).
Sebelumnya, Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo mengungkapkan bahwa program ini masih digodok dan dibahas dengan sejumlah pihak.
"Ini masih dalam tahap pembahasan dan belum sampai diterbitkan bantuan e-cocking atau penanak nasi listrik," kata Edy dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (25/11/22).
Nantinya setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ini akan mendapatkan satu unit rice cooker pemberian dari pemerintah dengan nilai kurang lebih Rp500 ribu per KPM.
Data yang akan digunakan dalam program ini akan mengacu dari data milik KPM Kementerian Sosial.
"Dimana rencana sebanyak 680 ribu unit penanak nasi yang disalurkan ke masyarakat, yang KPM tadi, kelompok penerima manfaat. Tentunya acuannya ke data dari Kementerian Sosial," ujarnya.
Kendati, Kementerian ESDM belum bisa membeberkan rincian anggaran yang akan diperuntukkan bagi program penanak nasi.
Namun, ia memastikan pihaknya mengalokasikan Rp2,5 triliun untuk anggaran infrastruktur masyarakat dan survey sumber daya energi dan mineral.
Selain penanak nasi, Arifin mengatakan, kementeriannya juga tengah memfokuskan anggaran untuk pembangunan pipa gas bumi tahap I Ruas Semarang-Batang yang jadi kelanjutan dari tahun sebelumnya.
"Kemudian konkit nelayan 20.000 paket, konkit petani 30.000 paket, PJUTS sebanyak 31.075, kemudian APDAl 8097 unit, PLTMH sebanyak 2 unit, PLTS tepadu wilayah 3T sebanyak 10 unit,kemudian bantuan pasang baru listrik sebanyak 83.000 sambungan rumah," beber Arifin.
Kementerian ESDM juga berencana untuk memberi insentif pengembangan konversi kendaraan listrik sebanyak 350 unit dan 1 konversi bus listrik.
"ESDM juga juga telah mengusulkan anggaran tahun 2023 sebesar Rp573,69 miliar kepada Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk kelanjutan pemasangan pipa sambungan Cirebon-Semarang Tahap 2," jelasnya.