bakabar.com, BANJARMASIN - Awan gelap menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. Ratusan nyawa melayang seusai laga Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) malam.
Dari duel seteru lama tersebut, tuan rumah harus takluk 2-3. Sekaligus menjadi kemenangan tandang perdana bagi Persebaya setelah 23 tahun atas rival bebuyutannya itu.
Hasil minor demikian membuat suporter Arema FC meluapkan kekecewaanya dengan masuk ke lapangan.
Baca: Tragedi Stadion Kanjuruhan, NU Jatim Desak Investigasi
Masuknya penonton, membuat kerusuhan pecah. Suporter dan pihak kepolisian bentrok. Sampai-sampai gas air mata dilepaskan petugas ke arah tribun penonton.
Kepanikan massa terjadi. Yang kemudian menyulut hadirnya korban jiwa. Versi YLBHI, terdapat 153 korban jiwa.
Peristiwa Kanjuruhan begitu disayangkan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh. Legislator PAN satu ini meminta polisi segera memeriksa Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Perlu diusut lebih jauh, apa alasan pihak pelaksana tetap bersikeras jadwal pertandingan digelar pukul 20.00 WIB," kata Pangeran kepada media ini, Minggu (2/10).
Baca: Update Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Korban Tewas Bertambah Jadi 153 Orang
Kapolres Malang, AKBP Firli Hidayat, kata dia, sejatinya sudah meminta laga dimainkan pada pukul 15.30. "Justru sebelumnya telah diprediksi oleh Kapolres bakal ada kerusuhan jika dilaksanakan pertandingan di malam hari," sambungnya.
Pangeran pun mempertanyakan alasan pihak pelaksana PT LIB bersikeras menggelar laga Arema Vs Persebaya itu pada malam hari.
"Apakah ada tendensi dengan judi online, jika jadwal pertandingan dilaksanakan malam hari? Semua wajib diusut tuntas," cetus legislator Kalsel ini.