bakabar.com, JAKARTA – El Salvador berencana membangun kota Bitcoin di kaki gunung berapi Conchagua di wilayah tenggara La Union. Kota tersebut akan didesain berbentuk seperti koin raksasa.
Dikutip dari BBC, Presiden El Salvador Nayib Bukele mengatakan kaki gunung berapi Conchagua dipilih karena pemerintah ingin memanfaatkan geothermal atau panas bumi sebagai energi untuk menambang Bitcoin.
Ia menambahkan kota tersebut akan turut dibangun menjadi kawasan pemukiman, area komersial, pelayanan, museum, hiburan, kelab malam, restoran, bandara, pelabuhan, kereta api, dan sebagainya.
Kalau terwujud, pihaknya tidak akan mengenakan pajak penghasilan di kota tersebut. Yang dikenakan hanya pajak pertambahan nilai.
Nantinya anggaran dari pajak tersebut akan digunakan untuk membangun kota dan sisanya akan digunakan untuk membangun jalan supaya lebih bersih.
Namun hingga kini, Bukele masih belum mengungkapkan kapan kota tersebut akan mulai dibangun. Ia hanya mengatakan kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk membangun sarana transportasi publik ke kota itu mencapai 300 ribu Bitcoin atau setara US$17 miliar.
Namun, rencana ini menuai protes dari banyak kalangan yang menilai kripto akan menyebabkan ketidakstabilan dan inflasi ekonomi yang parah di Amerika Latin. Sebab nilai Bitcoin sangat fluktuatif dan dapat naik turun dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai informasi, El Salvador menjadi negara yang sangat tergila-gila dengan kripto, khususnya Bitcoin. Pada September lalu, El Salvador mengumumkan Bitcoin sebagai mata uang digital resmi berdampingan dengan dolar Amerika Serikat.
Selanjutnya, pemerintah merilis dompet digital dan memberikan US$30 atau setara Rp427 ribu (kurs Rp14.245 per dolar) dalam bentuk Bitcoin kepada seluruh warganya. Bahkan 20 mesin ATM Bitcoin juga dibangun di seluruh kawasan.