Hot Borneo

El Nino Mengancam Kalsel, BMKG Ingatkan Potensi Kekeringan dan Karhutla

Fenomena El Nino diprediksi akan menyebabkan kekeringan di Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Selatan. 

Featured-Image
Lahan di Danau Caramin, Banjarbaru dilahap api. Foto- Tangkapan layar dari video rekanan emergency setempat

bakabar.com, BANJARBARU - Fenomena El Nino diprediksi akan menyebabkan kekeringan di Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Selatan. 

Prakirawan On Duty dari BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Rianita, menyampaikan ada potensi kekeringan di Banua akibat dampak dari El Nino tersebut. 

"Pemerintah daerah perlu melakukan aksi mitigasi dan aksi kesiapsiagaan segera," katanya saat dihubungi bakabar.com, Selasa (25/7). 

Menurut dia El Nino itu berpotensi membuat lahan pertanian gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman. Belum lagi soal potensi Indian Ocean Dipole (IOD) yakni fenomena global yang memberikan pengaruh terhadap curah hujan yang terjadi di wilayah Indonesia. 

Keduanya bisa saling menguatkan, sehingga membuat musim kemarau makin kering dan curah hujan rendah. 

"Jika biasanya curah hujan berkisar 20 mm per hari, maka pada musim kemarau ini angka tersebut menjadi sebulan sekali atau bahkan tidak ada hujan sama sekali," jelasnya.

Baca Juga: Hotel hingga Guest House Ketiban Berkah MTQN Ke-34 Kalsel

Puncak kemarau kering ini diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga awal September dengan kondisi akan jauh lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir. 

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG, indeks El Nino pada Juli ini mencapai 1,01 dengan level moderate, sementara IOD sudah memasuki level index yang positif.

Sebelumnya, pada Juni hingga dasarian 1 bulan Juli, El Nino masih dalam level lemah sehingga dampaknya belum dirasakan. 

"Dalam rentang waktu tersebut sebagian wilayah Indonesia masih ada yang diguyur hujan akibat adanya dinamika atmosfer regional yang bersifat singkat sehingga pengaruh El Nino belum dirasakan secara signifikan," tambah Rianita.

Baca Juga: Mengintip Harta Kekayaan Dirpolairud Kalsel Kombes Pol Andi Adnan Syafruddin

Namun, selang setelah itu, dalam waktu yang bersamaan, El Nino dan IOD positif yang sifatnya global dan skala waktu kejadiannya panjang dalam hitungan beberapa bulan terjadi dalam waktu yang bersamaan.

"Untuk di Kalsel selain berpotensi kekeringan juga ditambah potensi kebakaran hutan dan lahan," tuntasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner