bakabar.com, JAKARTA - Salah satu peserta Grand Final stand-up comedy bernama Jiung melayangkan kritik pedas terhadap institusi Polri.
Di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Jiung mengeluhkan sulitnya aturan dalam membuat surat izin mengemudi (SIM) saat ini. Bahkan ia menyinggung perihal hukum di negara Indonesis dapat diperjual belikan.
Awalnya, komika tersebut menceritakan rasa bahagianya usai memenangkan acara stand up comedy yang diadakan Polri pada tahun lalu. Namun, di saat bersamaan masalah menimpa dirinya. Yakni mertuanya terlibat kasus narkoba.
"Encing saya nyaranin, 'mumpung dapet Rp30 juta mending tebus mertua lu kasian' emang bisa? Bisa. Berapa? Rp30 juta. Buset. Dalem hati saya masa iya duit dari polisi balik lagi ke polisi," kata Jiung disambut tawa meriah dari penonton di HUT Bhayangkara ke-77 di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (23/7).
Baca Juga: BREAKING! Kapolri Bicara Progres Pemeriksaan Kapolres Kotabaru
Namun demikian, Jiung menjelaskan bahwa hingga kini mertuanya masih tetap menjalani hukumnya di penjara tanpa adanya uang sogokan apapun.
"Tapi kenyataanya polisi gak bisa disogok pak. Mertua saya gak bisa ditebus. Makanya kalau ada yang bilang hukum bisa dibeli itu gak benar. Kalau duitnya kurang bisa jadi," celetuknya.
"Enggak, enggak, enggak. Mertua saya tetep ngejalanin hukuman pak tetep dipenjara," sambung Jiung.
Baca Juga: Kapolres Kotabaru Lebih Kaya dari Kapolri, ISESS Desak Transparansi
Mendengar hal tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta pejabat utama lainnya langsung melemparkan senyum dan tertawa mendengar Jiung.
Jiung pun melanjutkan materi komedinya dengan materi yang menyinggung soal praktik ujian SIM yang dianggap sulit.
Ia menyinggung perihal salah satu anggota polisi yang gagal mengikuti ujian membuat SIM. Lantas, ia menyebut itu suatu kewajaran. Sebab, dirinya pun sudah dua kali ikut ujian SIM namun selalu gagal.
Baca Juga: Kapolri Klaim Usut Keterlibatan Aipda M dalam Perdagangan Ginjal
"Temen saya nyaranin, 'lu ngapain sih Ung pake ujian SIM segala, mending nembak aja'. Dalem hati saya, "Nembak? emang bisa warga sipil nembak polisi."
"Lah temen saya polisi nembak polwan aja ditolak," sambung Jiung disambut gelak tawa Kapolri beserta jajaran polisi yang turut hadir di tempat.