bakabar.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mentargetkan penerapan tarif bea masuk nol persen ekspor komoditas nanas dan pisang dapat segera terlaksana.
"Seperti yang diketahui komoditas nanas di Provinsi Lampung ini sudah merajai pasar perdagangan dunia begitu pula dengan pisang," ujar Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Rabu (19/7).
Ia menjelaskan adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan perdagangan komoditas tersebut ke berbagai negara, salah satunya adanya tarif bea masuk yang berbeda-beda di setiap negara.
"Sekarang mau dijual kemana, contoh seperti ekspor ke Eropa, Jepang, dan Korea Selatan biasanya ada pajak masuknya sendiri-sendiri. Sehingga kami sedang berupaya serta mentargetkan penerapan tarif ekspor nanas dan pisang bisa nol persen," katanya.
Baca Juga: Ketersediaan Pangan, Mendag: Harus Terjamin Hadapi Puncak El Nino
Ia memaparkan guna memperluas penerapan tarif bea masuk nol persen bagi ekspor komoditas, pihaknya juga tengah menjalin kerjasama dengan berbagai negara.
"Jadi kami sedang mendorong kerjasama dengan berbagai negara untuk menghilangkan pajak perdagangan komoditas salah satunya nanas dan pisang yang berasal dari Lampung supaya nol pajak," terangnya.
Menurut dia, dengan penerapan tarif bea masuk nol persen bagi perdagangan komoditas tersebut diharapkan pasar komoditas lokal bisa semakin luas.
Diketahui dalam upaya perluasan penerapan tarif bea masuk nol persen tersebut pemerintah tengah mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA).
Baca Juga: Putaran ke-15, Indonesia-UE Komitmen Akselerasi Perundingan IEU CEPA
Dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung untuk produksi dua komoditas hortikultura yang menjadi andalan perdagangan di Provinsi Lampung berupa nanas dan pisang tersebut meliputi total produksi nanas pada 2022 sebanyak 8.617.058 kuintal mengalami kenaikan dari pada produksi tahun sebelumnya yang hanya 7.058.833 kuintal.
Dengan daerah sentra produksi ada di Kabupaten Lampung Tengah dengan total produksi 8.597.431 kuintal pada 2022. Sedangkan untuk komoditas pisang pada 2022 ada sebanyak 12.230.093 kuintal naik dari pada 2021 sebesar 11.232.397 kuintal.
Dan daerah sentra produksi pisang di Lampung pada 2022 ada di Kabupaten Pesawaran dengan jumlah produksi 4.497.809 kuintal, Lampung Selatan 5.123.700 kuintal, dan Lampung Timur berjumlah 1.173.056 kuintal.