Bisnis

Ekspor Listrik ke Singapura, IESR: Menarik Investasi di Panel Surya

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menilai kebijakan pemerintah untuk mengekspor listrik ke Singapura adalah langkah yang tepat.

Featured-Image
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). (Foto: dok. ESDM)

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai kebijakan pemerintah untuk mengekspor listrik ke Singapura sebagai langkah yang tepat.

Pasalnya, permintaan listrik hijau dari Singapura akan menggenjot pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Hal itu juga berdampak pada meningkatnya permintaan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di dalam negeri.

"Jelas hal itu kemudian bisa menarik investasi untuk pabrik panel surya, bahkan kedepannya untuk baterai mungkin," kata Fabby saat dihubungi bakabar.com, Sabtu (25/3).

Menurutnya, Indonesia menjadi pihak yang paling  diuntungkan jika kerja sama bilateral tersebut terealisasi. Kerjasama itu akan mendorong hadirnya industri atau pabrik panel surya di Indonesia.

Baca Juga: Berkah Ramadan! PLN Beri Diskon Tambah Daya Listrik, Ini Ketentuannya

"Dari usulan ini, Indonesia sangat diuntungkan dan tidak dirugikan, karena kita bisa mempercepat pembuatan industri PLTS dengan menggunakan demand atau permintaan listrik dari singapura, " paparnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bilateral dengan Senior Minister Singapura yang juga Menteri Koordinator Keamanan Nasional Teo Chee Hean terkait kerja sama energi terbarukan.

Penandatanganan tersebut diumumkan dalam Retret Pemimpin Indonesia-Singapura yang dilangsungkan di Singapura, Kamis (16/3). MoU tersebut terbangun atas MoU soal Kerja Sama Energi antara Indonesia dan Singapura yang ditandatangani bersamaan dengan Retret Pemimpin Indonesia-Singapura pada tahun 2022 lalu.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Singapura, Indonesia Bakal Bangun PLTS Raksasa

"Melalui MoU kerja sama energi terbarukan ini, Indonesia dan Singapura akan membentuk kerangka kelembagaan kerja sama untuk memfasilitasi investasi dalam pengembangan industri manufaktur energi terbarukan di Indonesia dan proyek perdagangan listrik lintas batas negara antara Indonesia dan Singapura,” kata Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Nantinya, kedua negara akan memfasilitasi investasi untuk pengembangan kemampuan industri manufaktur energi terbarukan dari hulu hingga ke hilir di Indonesia, termasuk solar PV dan Battery Energy Storage System (BESS/Sistem Penyimpanan Energi Baterai), dan memanfaatkan investasi untuk proyek ekspor listrik ke Singapura.

Editor
Komentar
Banner
Banner