Ekspor Nikel Ilegal

Ekspor Gelap Nikel Kalsel ke China, Luhut: SILO Ada Main!

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pemerintah kecolongan soal ekspor gelap nikel Kalsel ke China. PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) nakal.

Featured-Image
Menteri Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: apahabar.com/Ayyubi)

bakabar.com, JAKARTA - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pemerintah kecolongan soal ekspor gelap nikel Kalsel ke China. PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) nakal.

"Dia (SILO) bermain di celah-celah peraturan," katanya kepada wartawan, Selasa (26/9) malam.

Maksud Luhut, selama ini belum ada regulasi. Di mana bisa mengatur ekspor mineral yang tercampur. Sehingga ada peluang untuk nakal.

Baca Juga: Celah Menjerat SILO dari Ekspor Gelap Nikel Kalsel ke China!

Dalam kasus SILO. Perusahaan ini berdalih mengirim bijih besi ke China sebanyak 5,3 juta ton. Namun tak sengaja ada kadar nikelnya dengan persentase 0,5 hingga 0,9 persen.

Dalih itu jelas saja tak masuk akal. Perusahaan sebesar itu mustahil kesulitan membedakan bijih besi dan nikel.

Sekali lagi, Luhut menegaskan. Bisa saja SILO bermain-main dengan aturan pemerintah.

Karena itu, ia mengeklaim saat ini pihaknya sedang mengumpulkan fakta. Apakah ada kecurangan atau tidak dari ekspor yang dilakukan SILO. "Ya, sedang diselidiki," ucapnya.

Baca Juga: Kongkalikong SILO dan China Curi Nikel Kalsel!

Tak hanya itu, mereka juga mengkaji ulang izin usaha tambang milik SILO. Lantaran perusahaan itu beroperasi di pulai kecil; Sebuku, Kotabaru. 

Di sisi lain, pemerintah sedang memperbaiki regulasi. Agar ke depannya negara tidak lagi merugi.

"Seharusnya kalau terjadi dia (SILO) harus dipajaki juga. Tapi kami belum ada peraturannya," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner