Bisnis

Dunia Incar Produk Halal, Kementerian Perindustrian Mendorong Kesiapan Industri Halal Dalam Negeri

Produk Halal banyak dicari, Kemenperin dorong kesiapan industri halal tanah air

Featured-Image
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sedang membuka penyelenggaraan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2022 di Gedung Kementerian Perindustrian, Jumat (30/9).

bakabar.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian melihat banyaknya produk halal yang semakin dicari, baik oleh konsumen dalam maupun luar negeri. Maka dari itu Kemenperin mendorong Industri halal dalam negeri agar siap menyambut momentum tersebut.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan European Union (EU) memiliki kepentingan dengan produk halal. Hal itu terbukti dari permintaan Vice President dari EU dalam kegiatan G20, yang meminta memudahkan izin masuk sertifikasi produk halal dari Eropa.

“Sangat bodoh bagi kita kalau kita tidak siap dan tidak melakukan langkah untuk mempersiapkan diri memproduksi produk halal,” ungkapnya dalam pembukaan Kick Off Indonesia halal industry awards (IHYA) 2022 yang disiarkan secara daring, Jumat (30/9).

Dia menambahkan saat ini terdapat 6 sektor riil yang berbasis halal diantaranya sektor makanan dan minuman, fashion, kosmetika, farmasi, media rekreasi dan travel. Tidak hanya itu menurut laporan dari DinarStandard, diperkirakan pengeluaran umat Islam secara global di tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 9,1 persen.

Tercatat untuk tahun 2020 jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 229,6 juta dengan pengeluaran untuk produk dan layanan halal mencapai USD184 miliar. Jumlah tersebut diproyeksikan akan mengalami peningkatan pada tahun 2025 sebesar 15 persen menjadi USD281,6 miliar.

Tingginya pengeluaran dari umat Islam Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan konsumen pasar halal terbesar di dunia. Maka dengan potensi pasar yang besar dan dengan adanya bonus demografi, membuat Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang agar pelaku industri halal bisa menjadi pemain utama dalam industri halal global.

“Indonesia tidak lagi sekedar dijadikan target pasar global untuk produk halal,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner