Bisnis

Dunia Dihadang Badai Ekonomi, Pakar: Ada Peluang dan Keunggulan bagi Indonesia

Indonesia memiliki kemampuan untuk menjaga ekonomi tetap stabil di tengah Perfect Storm dunia.

Featured-Image
Ilustrasi kondisi Indonesia di tengah badai ekonomi (Foto: Netralnews)

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Ajib Hamdani mengatakan beberapa negara dihadapkan dengan tantangan kondisi perfect storm atau badai ekonomi. Namun Indonesia memiliki peluang dan keunggulan dalam kondisi ini.

“Jika dilihat konteks ekonomi di tahun 2023 ini sudah memasuki fase perfect storm, yang merupakan tantangan ekonomi terkait dengan 5C, yaitu Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Price, serta Cost of Living. Tapi, Indonesia masih punya peluang dan keunggulan,” jelas Ajib, saat dikonfirmasi bakabar.com, Kamis (29/12).

Baca Juga: Pelambatan Ekonomi Global Sedikit Pengaruhi Ekspor

Menurut Ajib tantangan ini menjadi optimisme yang kuat kedepannya. Hal ini karena sudah sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah tahun 2023 yang ada di kisaran 4,5%-5,3%. Indikator ini menunjukkan optimisme di sela-sela tantangan global yang dihadapi oleh ekonomi dunia.

“Walaupun ada perfect storm, optimisme tetap terbangun. BI menargetkan pertumbuhan ekonomi di rentang 4,5%-5,3% yang menunjukkan optimisme di tengah tantangan global saat ini,” ujarnya.

Ajib pun kemudian menjelaskan tiga hal yang mendorong optimisme ekonomi Indonesia di tahun 2023 yang sangat besar yaitu jumlah penduduk diatas rata-rata.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Tiga Faktor yang Tekan Pemulihan Ekonomi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir tahun 2021 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia 273.879.750. Bahkan diperkirakan sudah melebihi 275 juta pada akhir tahun 2022 ini. Dalam sebuah ekosistem ekonomi, jumlah penduduk adalah market atau demand.

“Dengan demand yang besar, maka konsumsi akan terjaga dengan baik. Potensi yang kedua adalah melimpahnya sumber daya alam dan komoditas,” jelas dia.

Adapun potensi yang kedua, lanjutnya pemerintah sudah melakukan langkah tepat dengan melakukan program transformasi ekonomi dengan melakukan downstream atau hilirisasi, yang bisa meningkatkan nilai tambah.

Baca Juga: Dukung Pemerintah Menuju Indonesia Emas 2045, Kadin Siapkan Formula Ekonomi

Potensi ketiga, adalah memaksimalkan kekuatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi. Dengan UMKM usaha yang mempunyai resiliensi atau daya bangkit yang cepat.

“Jika, pemerintah bisa memberikan daya ungkit maksimal di sektor UMKM ini, maka pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga bahkan bisa terakselerasi ke depannya,” tutupnya. (Ratih Widihastuti Ayu Hanifah)

Editor


Komentar
Banner
Banner